
MALANGTODAY.NET – Lembaga pengawas independen Malang Corruption Watch (MCW) memberikan tanggapan kritis atas kiriman ‘surat rindu’ Eddy Rumpoko (ER) kepada warga Kota Batu, yang ramai di media massa beberapa waktu lalu.
Divisi Korupsi Politik dan Kebijakan Publik MCW, Mayedha Adifirsta mengatakan bahwa surat tersebut merupakan bentuk pencitraan semu yang ditujukan untuk menutupi citra pria nomor satu di Kota Batu pasca terjerat kasus korupsi suap.
Dalam surat yang berisi permintaan maaf karena meninggalkan amanah rakyat selama tiga bulan karena terciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, dikatakan Mayedha, adalah resiko atas tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
“Apabila pejabat publik tidak melakukan tindak KKN, maka tidak akan ditangkap oleh KPK dan meninggalkan rakyat,” demikian bunyi surat balasan MCW terhadap surat rindu ER.
Baca Juga: Eddy Rumpoko Kirim Surat Rindu Kepada Warga Kota Batu
Romantisme kejujuran aparatur pemerintahan yang juga ditulis Eddy Rumpoko juga dipertanyakan MCW. Hal itu berbanding terbalik, karena banyak pejabat Pemkot Batu yang juga tersandung skandal korupsi yang dianggap sudah menggurita.
“Mulai kasus korupsi Roadshow, pengadaan tanah UIN, korupsi PT. Batu Wisata Resource, korupsi pengadaan buku Pokok-pokok Pikiran Wali Kota Batu, hingga dugaan korupsi di tingkat pemerintahan desa,” urainya.
MCW juga menyayangkan sikap keras Eddy Rumpoko yang masih merasa tidak bersalah dan mempertanyakan keabsahan Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK.
Menurut Mayedha, OTT adalah penangkapan yang telah melalui serangkaian prosedur hukum berlaku sebagaimana tertuang di Pasal 1 nomor 19 KUHAP.
Mayedha menambahkan, keakraban dengan rakyat yang ditekankan ER dalam surat itu berbanding terbalik dengan kebijakan pembangunan yang pro rakyat.
Baca Juga: PKL Alun-Alun Kota Batu Pasang Banner Ucapan Terima Kasih Eddy Rumpoko
Seperti diketahui, Kota Batu kini justru sesak oleh industri pariwisata buatan yang memihak kepada investor, bukan atas asas kerakyatan sama sekali. Dari hal itulah sejumlah dampak negatif mulai bermunculan.
Mulai menyusutnya lahan pertanian produktif, matinya 50% sumber air, hilangnya lapangan pekerjaan sektor pertanian, pergeseran nilai budaya lokal, pengangguran dan berbagai permasalahan lain.
“Artinya, sebenarnya Pemkot Batu itu mungkin memang akrab dengan rakyat namun juga berpihak pada pemodal,” timpalnya.
Dengan begitu, semoga dari tertangkapnya Eddy Rumpoko menjadi pelajaran kepada masyarakat agar memilih pemimpin yang lebih amanah dan pro kesejahteraan rakyat.
Masyarakat juga dihimbau agar semakin aktif dan peduli terhadap jalannya pemerintahan serta pembangunan Kota Batu.
“Masyarakat jangan hanya jadi penonton, jadilah warga yang aktif dan peduli. Dan semoga ER mempertanggungjawabkan tindakannya dengan menjalani proses penegakan hukum dengan baik,” katanya.
“Tidak melakukan perlawanan pada saat proses penangkapan bukanlah indikator seorang warga negara yang baik. Sebagai warga negara yang baik, apalagi seorang pejabat publik semestinya tidak melakukan tindak korupsi!,” pungkasnya.
The post Eddy Rumpoko Berkirim Surat Rindu, MCW: Pencitraan Semu appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2ziDzyU
0 comments:
Post a Comment