Sunday, March 25, 2018

Konflik Agraria Masih Berpotensi, Dua Cagub Jatim Diharap Punya Program Khusus


Rahmat Mashudi Prayoga

MALANGTODAY.NET – Ancaman kekerasan terutama dalam urusan perjuangan agraria bisa menimpa siapa saja, kapan saja dan dimana saja di penjuru tanah air, termasuk di Jawa Timur. Peristiwa tewasnya Salim Kancil di Lumajang dan konflik Tumpang Pitu Banyuwangi yang berlangsung hingga sekarang ini adalah sedikit contoh.

Koordinator Posko Menangkan Pancasila Jawa Timur, Mochammad Ramadhan mengatakan, konflik agraria di Jawa Timur nantinya bisa terjadi di Jalur Lintas Selatan (JLS) ketika sudah beroperasi.

Baca Juga: 7 Mitos Mie Instan yang Selama Ini Salah! Anak Kost Wajib Tahu

Untuk itu, jelas dia, arena Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jawa Timur tahun ini juga harus dijadikan ajang untuk memastikan kedua pasangan kandidat bisa menyuguhkan program khusus tentang penyelesaian konflik agraria.

“Kami menuntut Pemerintah Jawa Timur untuk menyelesaikan seluruh potensi konflik agraria, dengan bersandar pada kepentingan sosial ekonomi rakyat sekitar dan tanpa kekerasan,” ungkapnya, Minggu (25/3).

Pasalnya, KPA menyebut konflik agraria telah memicu kekerasan brutal kepada para korban. Sepanjang tahun 2017 saja, 13 warga tewas dan 6 tertembak.

Sebanyak 612 warga jadi korban kekerasan, 369 dikriminalisasi dan ditahan, terdiri dari 351 laki-laki dan 18 perempuan.

Dilaporkan 224 orang dianiaya (170 laki-laki dan 54 perempuan). Di Sumatera, sedikitnya 266 konflik meletus. Di Jawa, konflik merentang dari Banten hingga Jawa Timur dengan 198 kasus.

Baca Juga: Berikut Spesifikasi Oppo F7 yang Siap Sapa Kalian di April 2018

“Tradisi kekejian aparatus negara terhadap rakyat ternyata masih berlanjut dan tak terhenti, sekalipun negeri ini sudah di bawah kendali pemerintahan sipil yang (konon) paling demokratis dan sangat anti pelanggaran HAM,” tandasnya.

Bakhan ia mengutip pernyataan dari Sajogyo Institut bahwa “Problem sistemik dan sistem neolib atas penguasaan aset negara, akan terus melahirkan konflik dan kriminalisasi, jika tidak dikoreksi negara”.

Konon Pemerintah punya program reformasi agraria dengan niat menyelesaikan konflik, tetapi ketimpangan berjalan terus bahkan kian meningkat. Negara dengan segala aparaturnya lebih mengedepankan pelayanan istimewa kepada tuan modal daripada rakyatnya.


Reporter: Rahmat Mashudi Prayoga
Editor: Annisa Eka Safitri

The post Konflik Agraria Masih Berpotensi, Dua Cagub Jatim Diharap Punya Program Khusus appeared first on MalangTODAY.

https://ift.tt/2GpLxuC

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment