
MALANGTODAY.NET– Berbicara mengenai rokok, masyarakat luas kebanyakan akan beranggapan bahwa rokok adalah sebuah benda yang dihisap dan menimbulkan penyakit dari kandungan bahan baku rokok itu sendiri. Namun faktanya pada zaman dahulu rokok di cap sebagai obat dan dianggap menyehatkan oleh masyarakat luas.
Baca Juga: 10 Daftar Pemain Bola Termahal di Indonesia
Hal ini bermula ketika Djamari yang memiliki penyakit sesak nafas sedang membakar daun cengkeh beserta jagung yang gagal dipanen. Namun ketika ia merasakan aromanya, Djamari merasa bahwa sesak nafasnya menjadi hilang hingga akhirnya ia mencoba membuat rokok dengan bahan baku cengkeh yang dibungkus oleh daun jagung kering. Dari sinilah Djamari mengungkapkan bahwa ia merasa begitu sehat dan sembuh dari sesak nafasnya ketika menghisap cengkeh tersebut.
“Djamari meninggal pada tahun 1890. Tidak banyak yang mengetahui siapa beliau namun ciptaanya akhirnya menjadi ide dari eyang saya,” ungkap Supino yang merupakan cucu dari Nitisemiito. Setelah kematian dari Djamari, Nitisemito mencoba menyempurnakan rokok ciptaan djamari tersebut dan diperdagangkan ke pasar luas.
Rokok milik Nitisemito pun kembali meluas dengan berisikan 10 batang rokok dengan merk Tjap Bal Tiga. “Dari situlah rokok kretek pertama dilahirkan. Disebut rokok kretek karena ketika dihisap berbunyi keretek-keretek,” ungkap pria berusia 60 tahun itu kepada MalangTODAY beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Tidak Disadari, Ternyata 5 Tanaman Ini Punya Manfaat untuk Kesehatan
Ia juga mengungkapkan bahwa sejak saat itu Nitismito menjadi perintis industry pertama rokok kretek di daerah kudus. “Tapi kalau rokok kali ini sudah kebanyakan campuran, tidak seperti zaman saya masih muda dahulu. Sehingga sekarang rokok dikatakan sebagi sumber penyakit,” pungkas Supino.
Reporter: Choirul Anwar
Editor : Endra Kurniawan
The post Rokok, Awalnya Dicap Sebagai Obat appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2ycvJs9
0 comments:
Post a Comment