
MALANGTODAY.NET – Masyarakat mengeluhkan mengenai proses penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlalu ribet.
Hal tersebut seperti yang disampaikan sejumlah warga Desa Putukrejo Kecamatan Gondanglegi. Ratusan warga harus rela antri lama sejak pagi di Balai Desa Putukrejo untuk mendapat bantuan PKH pada, Selasa (29/8).
Salah satu warga, Nurbuat mengatakan bahwa penyaluran PKH yang saat ini diganti dengan non tunai melalui salah satu bank terlalu ribet dan melalui proses yang panjang. Nurbuat juga membandingkan sistem PKH yang saat ini dengan tahun lalu.
“Berbeda dengan tahun lalu yang penyalurannya langsung tunai melalui kantor pos, dimana penerima tinggal datang dan mengambil nomor antrian kemudian mengambil dana bantuan. Untuk mengambilnya saya harus rela mengantri berjam-jam, dan sistemnya masih rumit,” kata Nurbuat kepada MalangTODAY.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang, Sri Wahjuni Pudji Lestari menjelaskan bahwa sistem penyaluran PKH Non Tunai ini memang baru pertama kali dilakukan. Penyaluran PKH dengan sistem Non Tunai dimaksudkan untuk melatih masyarakat yang awam agar bisa menggunakan mesin ATM.
“Lamanya waktu pendistribusian ini juga untuk mengajari masyarakat untuk menggunkaan ATM, jangan sampai salah mereka salah PIN, jika ada kesalahan maka harus mengurus PIN ke kantor BNI pusat,” jelas Sri Wahjuni.
Pada tahun 2017 ini sendiri jumlah penerima PKH di Kabupaten Malang mencapai 55.441, jumlah tersebut rencananya akan ditambah 31.000 pada tahun depan. Rencananya penyaluran PKH di Kabupaten Malang bisa selesai pada akhir bulan Agustus ini.
PKH sendiri merupakan salah satu program dari Kementerian Sosial Republik Indonesia yang bertujuan untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. Total pada tahun ini ada 6 juta penerima PKH di seluruh Indonesia. (Mas/end)
The post Warga Anggap Penyaluran PKH Non Tunai Terlalu Ribet appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2wOhh8h
0 comments:
Post a Comment