
MALANGTODAY.NET – Pertentangan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Republik Indonesia (RI) menyisakan luka bagi masyarakatnya. Serangan demi serangan yang berlangsung selama bertahun-tahun memakan banyak korban baik dari kombatan GAM, militer, maupun warga sipil.
Hingga Memorandum of Understanding Helsinki muncul dan menyudahi konflik di Tanah Serambi Mekah. Perjanjian yang lahir di Finlandia ini ditandatangani tepat hari ini 13 tahun lalu, pada 15 Agustus 2005. Berikut ini fakta-fakta menarik MoU Helsinki yang telah MalangTODAY himpun.
Baca Juga: Wajah Imut-imut Ala ABG, Umur Artis Cantik Ini Bikin Kaget
Asal mula MoU Helsinki
Nama perjanjian ini diambil dari tempat penandatanganannya di Kota Helsinki, Finlandia. Perjanjian ini berisi tentang kesepakatan antara pemerintah dan GAM untuk menyudahi konflik yang terjadi di Aceh. Perundingan dalam MoU ini dilakukan sejak tanggal 27 Februari 2005 dengan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari sebagai fasilitatornya. Setelah 25 hari dirundingkan, pada tanggal 17 Juli 2005 kedua pihak berhasil mencapai kesepakatan, dan baru ditandatangani sebulan kemudian.
Melibatkan GAM dan Pemerintahan Indonesia
Perjanjian ini melibatkan pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Hamid Awaluddin sebagai ketua delegasi, dengan anggota Sofyan Djalil, Usman Basjah, I Gusti Wesaka Pudja, dan Farid Husain. Sedangkan pihak GAM diwakili oleh Malik Mahmud, Zaini Abdullah, Bakhtiar Abdullah, Nurdin Abdul Rahman, dan Nur Djuli.
GAM dan Perlawanan selama 29 tahun
GAM merupakan sebuah gerakan sparatis yang memiliki tujuan memerdekakan Aceh sebagai sebuah negara. Gerakan ini diinisiasi oleh Hasan di Tirto, pada 4 Desember 1976. Selama terbentuk, GAM sudah mejalankan tiga kali serangan, gelombang I pada tahun 1976 sampai 1979, gelombang II pada tahun 1989 sampai 1998, dan gelombang III pada tahun 1999 sampai 2002. Dalam tiga kali serangan itu, lebih dari 10.000 orang tewas.
Baca Juga: Terus Putar Lagu-lagu Kebangsaan, Cara Unidha Tanamkan Cinta Tanah Air
Tsunami dan Kemunduran GAM
Wacana perdamaian antara kedua pihak sebenarnya telah coba dibuat sejak tahun 1990-an. Namun karena tak pernah menemukan mkesepakatan, perjanjian perdamaian pun tak terwujud. Hingga pada 26 Desember 2004 bencana tsunami menerjang dan memporak-porandakan Aceh. Bencana inilah yang dinilai membuka jalan perdamaian di tanah Serambi Mekah ini.
Peran Jusuf Kalla
Terwujudnya MoU Helsinki ini tak terlepas dari peran Jusuf Kalla yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Jusuf Kalla merupakan pihak yang pertama kali mencetuskan lahirnya perjanjian itu. Ia juga berkomunikasi secara aktif dengan Hamid sebagai ketua delegasi perundingan perjanjian tersebut.
Penulis : Kistin Septiyani
Editor : Kistin Septiyani
The post Ditandatangani 13 Tahun Lalu, Inilah 5 Fakta MoU Helsinki appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2Bl281s
0 comments:
Post a Comment