
MALANGTODAY.NET – Hari Raya Idul Adha yang identik dengan pemotongan hewan kurban, memiliki makna kebersamaan bagi umat muslim. Setelah melaksanakan sholat ied yang dilanjutkan dengan kegiatan penyembelihan, daging hewan kurban akan dibagikan kepada pihak yang dirasa membutuhkan.
Tentunya daging hewan kurban tersebut harus sehat dan terhindar dari segala jenis penyakit. Untuk mengetahui kesehatan hewan kurban diperlukan dua tahap pemeriksaan, yakni pemeriksaan fisik luar hewan sebelum dilakukan pemotongan (ante mortem) dan pemeriksaan bagian dalam hewan sesudah pemotongan (post mortem).
Berkaitan dengan hal tersebut, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya telah melakukan kegiatan pemeriksaan ante mortem dan post mortem untuk hewan kurban pada 88 titik yang tersebar di Malang Raya dan Mojokerto.
Baca Juga: Momen Idul Adha, 4 Artis Ini Segera Sandang Gelar Haji
Prof. Dr. Aulani’am, drh, DES dari FKH UB mengatakan bahwa proses pemeriksaan ante mortem pada hewan kurban tidak memakan waktu yang lama, karena hanya memeriksa penampakan fisik.
“Biasanya dilakukan sore hari. Jadi kita periksa penampakan luar kulitnya sehat atau tidak, lalu kakinya dibuka ada luka atau tidak karena takutnya ada penyakit kaki dan mulut,” jelasnya.
Perlu diketahui bahwa rektor UB telah melepas tim yang terdiri dari 650 mahasiswa dan 30 dosen untuk kegiatan terkait.
Sejauh ini, kondisi hewan kurban yang diperiksa oleh FKH UB masih normal, baik secara ante mortem maupun post mortem.
Baca Juga: Dulu Kalem & Imut, Kini Eks Member Cherrybelle Ini Menjelma Hot Mom
“Kita memeriksa secara agama dan kesehatan. Secara kesehatan, ada ante mortem lalu post mortemnya kita lihat hatinya, dagingnya juga bagus,” tambahnya.
Pemeriksaan post mortem meliputi kondisi hati, jantung, paru-paru, ginjal dan organ bagian dalam lainnya. Apabila ditemukan kelainan dan cacing hati maka organ tersebut harus disingkirkan karena tidak layak untuk dikonsumsi.
“Fasciola sebenarnya tidak apa-apa asal direbus sampai mendidih, tapi kan kita memberi pengarahan agar kalau daging tersebut ditekan-tekan keluar cacingnya yang tipis seperti daun itu dibuang saja di akhir,” imbuhnya.
Baca Juga: Gak Kayak Via Vallen, 5 Band Ini Bikin Malu Pemilik Acara Karena Tolak Lip Sync
Dosen FKH UB tersebut juga memberikan tips untuk mengetahui kondisi daging yang tidak layak dikonsumsi.
“Ada glandula disekitar hati yang sangat kuning sekali. Glandula itu kan sistem imun, dimana dia yang menangkap pertama. Jadi disekitar glandula itu kalau dibuka pasti banyak fasciolanya,” jelasnya.
Reporter: Rosita Shahnaz
Editor: Swara Mardika
The post Pentingnya Pemeriksaan Ante Mortem & Post Mortem Hewan Kurban appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2PssWjb
0 comments:
Post a Comment