
MALANGTODAY.NET – Masih soal sensus serangga air yang diinisiasi oleh Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), lokasi pengambilan sampel berlanjut ke Sungai Jurang Kuali. Lokasi ini hanya berjarak sekitar radius 2 km dari titik nol sumber air Arboretum Sumberbrantas, Rabu (7/6).
Pagi itu sekitar pukul 10.00 WIB, MalangTODAY berkesempatan melihat langsung jalannya penelitian. Kondisi sungai Jurang Kuali tampak memprihatinkan. Sampah anorganik seperti kantong plastik, bungkus makanan, hingga botol shampo tampak menggenang di sepanjang sisi sungai.
Mengingat letak sungai masih di bagian hulu, tentu hal ini menjadi pemandangan yang cukup memprihatinkan. Apalagi, masih dalam satu kawasan Taman Hutan Rakyat yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi.
Jenis serangga air yang dijadikan sebagai parameter kali ini disebut cacing Chironomidae.
Tidak seperti Gomphidae, serangga jenis ini tergolong sangat toleran, ia bisa bertahan hidup dengan kualitas air yang buruk. Serangga jenis cacing ini ditemukan dalam jumlah banyak dalam sensus serangga air kali ini.
Salah satu anggota tim peneliti Ecoton, Amirudin Muttaqin menjelaskan dengan dominannya populasi Cacing Chironomidae ini bisa dikatakan tingkat pencemaran air di sungai Jurang Kuali sudah tergolong tinggi.
“Padahal ini masih daerah hulu lho, Mas. Nah dari hulu yang sudah tercemar ini bisa dibayangkan akan mengaliri sejumlah sungai yang ada di seluruh Jawa Timur,” ungkap pria yang sudah terlibat giat penelitian lingkungan sejak 2004 ini.
Untuk diketahui, riset sensus serangga air ini dilangsungkan di lima titik bagian hulu DAS Brantas sejak tahun 2009. Mulai dari Arboretum Sumberbrantas memanjang hingga Coban Talun.
Untuk bagian hilir sungai telah dilakukan sejumlah pengambilan sampel tingkat pencemaran air di dua titik yaitu Bendungan Sengguruh dan Karangkates. Dalam jangka waktu tak kurang dari 10 tahun, terbukti kondisi ekosistem DAS Brantas kini dalam status kritis.(azm/zuk)
The post Duh, Kondisi Hulu Sungai DAS Brantas Memprihatinkan appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2r5KyDT
0 comments:
Post a Comment