
MALANGTODAY.NET – Bila di Indonesia ada Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi, maka di bumi Arema (Malang) ada Moersiah Zaafril Ilyas sebagai Ibu Koperasinya.
Kalimat ini merupakan celutukan dari Isminarti, salah satu murid dari almarhumah Moersiah Zaafril Ilyas saat diwawancarai MalangTODAY. Ucapan yang sederhana namun menyentuh. Seolah ada pesan yang tersimpan di sana, bahwa masyarakat (khususnya Malang) harus berjuang bersama koperasi.
Satu ketetapan yang dipegang teguh oleh wanita kelahiran Madura ini bahwa untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dimasa itu adalah melalui koperasi.
“Beliau (Moersiah) meyakini bahwa satu-satunya jalan untuk kita bisa bertahan (dari kemiskinan) dan ada peningkatan dalam kehidupan itu dengan berkoperasi”, ucap Isminarti, salah satu murid almarhumah Moersiah yang dibimbing dalam koperasi Setia Budi Wanita, Malang. “Makanya beliau memilih jalur ini sebagai wadah perjuangan”, lanjutnya lagi.
Konsep koperasi yang dimimpikan oleh mantan sekertaris Soekarno waktu masih di Jogja ini, bukan semata-mata hanya menyediakan uang sebagai alat simpan pinjam, melainkan jauh lebih dari itu. Kepada Malangtoday, Isminarti mengaku bahwa almarhumah Moersiah selalu mendidik dan menggembleng wanita-wanita muda di dalam koperasi. Jadi ada sistem pelatihan yang hingga saat ini terus dilakukan.
“koperasi dalam benak beliau itu bukan hanya simpan pinjam. Beliau ingin agar wanita lebih berdaya, bukan selalu menjadi konco wingking yang dinomor duakan dan tidak ikut dalam pengambilan keputusan”, ucapnya
Tidak hanya itu, perjuangannya di koperasi terus diperlihatkan. Sekitar tahun 1978, bersama dengan beberapa rekannya ia menghidupkan kembali Pusat Koperasi Wanita Jawa Timur (Puskowanjati), yang juga didirikan olehnya.
“Tahun 1978, pusat koperasi wanita Jawa Timur yang juga didirikan oleh beliau itu, ibarat hidup gak mati gak. Akhirnya beliau ambil alih, dan menghidupkannya kembali”, jelasnya lagi sembari mengingat.
Hingga hembusan nafas terakhir di usia 92, almarhumah tetap mendedikasikan hidupnya bersama koperasi yang pernah didirikan olehnya, setia Budi Wanita. Moersiah telah pergi, namun mimpi dan cita-citanya dalam mendidik dan mencerdaskan masyarakat melalui koperasi semoga tetap diteruskan oleh kita dan generasi setelah kita nanti.
The post Koperasi Sebagai Wadah Perjuang Moersiah appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2sKhtDn
0 comments:
Post a Comment