
MALANGTODAY.NET – “Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Kalimat sakti Pramoedia Ananta Toer ini, setidaknya menjadi refleksi akan pentingnya menulis. Bukan untuk eksistensi, tapi menulis untuk keabadian.
Sejalan dengan itu, demi membangun budaya menulis Universitas Brawijaya melalui SK Rektor No. 038/SK/2009 dibentuklah UB Press dengan tujuan meningkatkan budaya menulis di lingkungan UB.
Direktur UB Press, Trinil Susilawati dalam helatannya di UB Talk menyampaikan bahwa minat menulis civitas akademika UB lambat laun semakin menurun.
“Saya tidak mau menyimpulkan bahwa civitas akademika UB malas menulis, tapi yang jelas karya yang dihasilkan tidak begitu banyak,” kata Trinil dalam UB Talk, Jumat (2/6).
Hal ini kemudian memotivasi semangat Trinil dan tim UB press untuk kembali mengingatkan masyarakat, terkhususnya civitas UB akan pentingnya budaya menulis.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
“Guru besar di UB saat ini sekitar 7%, standar guru besar suatu universitas yang ideal adalah 20%. Dengan menulis akan membantu mempercepat para dosen meraih guru besar,” katanya.
“Target 20% bisa tercapai, akreditasi UB di nasional bahkan internasional semakin baik,” imbuhnya.
Cara yang dilakukan oleh tim UB press adalah dengan mengadakan pojok kampus. “Kami memasarkan buku terbitan UB press di wilayah UB yang kami sebut pojok kampus. Sekaligus untuk mengajak civitas UB untuk menulis,” katanya.
UB press tidak hanya menerbitkan karya ilmiah, tetapi karya fiksi pun disambut baik untuk diterbitkan. Ditambah lagi, yang bisa mengirimkan karya ke UB press tidak hanya civitas UB tetapi masyarakat luas pun dapat andil di dalamnya.
“Kami punya program regular dan personal. Reguler untuk civitas UB dan personal untuk masyarakat luas,” ucapnya.
Soal pemasaran buku, Trinil mengatakan bahwa pihak UB press yang akan menanganinya, sehingga kita tak perlu kuatir terjual atau tidaknya karya kita.
“Managamen pemasaran sudah diatur oleh UB press. Bila 500 buku terjual, pengarang mendapat royalti 15%,” pungkasnya.(sem/zuk)
The post Tingkatkan Minat Menulis, UB Bikin Program Ini appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2rzwpD2
0 comments:
Post a Comment