Tuesday, May 21, 2019

Kolak Banyak Jadi Takjil di Malang, Santan dan Gulanya Bahaya Nggak Sih?


Almira Sifak

MALANGTODAY.NET – Kudapan berbuka puasa menjadi incaran banyak orang selama Ramadan karena jarang ditemukan di hari-hari biasa. Salah satu kudapan yang paling dicari yakni kolak.

Permasalahannya, apakah santan dan gula dalam kolak aman untuk dikonsumsi terus menerus? Ada jawaban berbeda untuk masing-masing komposisi ini. Ahli nutrisi Zainab Ismail mengatakan santan tidak berdampak buruk terhadap kesehatan.

Ia menambahkan, santan justru memiliki nutrisi lengkap untuk menyehatkan jantung. Sementara itu, Ismail mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan mengonsumsi gula dalam kolak.

Sebab, ketika kita mengonsumsi gula terlalu banyak saat berbuka puasa, maka kadar gula dalam darah akan naik dan turun dengan capat. Hal ini yang kemudian berdampak buruk terhadap kesehatan.

“Saat buka puasa bisa saja makan dan minum sesuatu yang manis namun konsumsi harus secukupnya jangan berlebihan. Ingat konsumsi terlalu banyak berisiko mengakibatkan kadar gula dalam tubuh naik dan turun dengan cepat. Hal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan,” ujar Zainab Ismail dilansir dari Islamic Relief USA.

Sementara itu, dilansir dari Doktersehat.com, satu mangkuk kolak mengandung sekitar 20 gram gula. Dalam sehari, asupan gula yang dibutuhkan oleh tubuh adalah sekitar 50 gram. Begitupun dengan santan, kandungan santan dalam semangkuk kolak sekitar 200 kalori.

Hal ini kemudian membuat kita jika terlalu banyak mengonsumsi kolak saat buka puasa maka akan beresiko obesitas. Untuk menghindari itu, para pakar gizi kemudian menyarankan untuk mengawali buka puasa dengan kurma dan air putih. (AL)

The post Kolak Banyak Jadi Takjil di Malang, Santan dan Gulanya Bahaya Nggak Sih? appeared first on MalangTODAY.

http://bit.ly/2waw4b9

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment