Friday, June 23, 2017

Kekurangan Pangan,  Warga Kamboja Konsumsi Tarantula


MALANGTODAY.NET –Tarantula, salah satu jenis laba-laba dengan ukuran sangat besar dan berbulu menjadi santapan dan kerap dijadikan obat oleh warga Kamboja.

Berburu hewan beracun di hutan lembab provinsi Kampong Thom, utara ibukota Kamboja, Phnompenh, menjadi pekerjaan sehari-hari warga. Mereka mengkonsumsi tarantula sejak negara tersebut mengalami kekurangan pangan selama pemunahan oleh penguasa Rezim Khmer Merah pada pertengahan 1970-an, orang beralih ke laba-laba sebagai bahan pokok.

Pada saat ini, laba-laba adalah sumber pendapatan banyak petani Kamboja, salah satu negara termiskin di dunia. Di desa Krasaing, pemburu memulai perjalanan bersenjata mereka dengan cangkul untuk menggali tanah mencari tarantula, atau aping dalam bahasa Khmer.

Petani Khim Khoy dan istrinya Em Nak, adalah bagian dari kelompok itu. Juni adalah waktu sangat penting untuk berburu, kata mereka, karena musim hujan.

“Saya tidak pernah digigit tarantula,” kata Khim Khoy saat meraih lubang dan perlahan mengeluarkan tarantula tangan telanjangnya, dengan menambahkan bahwa setiap tarantula dijual seharga 0,12 dolar.

“Pada hari baik, saya bisa menghasilkan 12,50 dolar,” katanya.

Kota pasar Skuon, 70 kilometer utara Phnompenh, adalah tempat berkembang pasar dan usaha terbesar laba-laba Kamboja.

“Tarantula lebih enak daripada jangkrik,” kata pelanggan Om Kumpheak, 27, saat ia mengunyah laba-laba goreng kering, “Saya ke sini untuk membeli tarantula, karena di Phnompenh jarang ada.”(Sumber:Antara)

The post Kekurangan Pangan,  Warga Kamboja Konsumsi Tarantula appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2rM59hM

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment