
MALANGTODAY.NET – Komunitas kreatif Dolanan Malangan (Dolang) berupaya menyulut kembali geliat permainan-permainan tradisional pada masyarakat. Salah satu permainan tradisional itu yakni mercon bumbung.
Mercon bumbung sendiri merupakan salah satu permainan tradisi yang eksistensinya bisa dikatakan mulai meredup. Hal ini mengingat pesatnya perkembangan teknologi yang menggeser permainan tradisional dengan permainan gadget smartphone.
Berangkat dari kegelisahan itu, Komunitas Dolang menggagas acara dengan tajuk “Parade Nyumet Mercon Bumbung” di pelataran Balai Kota Among Tani, Jumat (16/6).
Pantauan MalangTODAY, sejumlah warga terdiri dari usia kanak hingga dewasa tampak larut dengan perangkat bambunya masing-masing. Mereka tampak asyik menyulut api melalui lubang kecil di batang bambu. Tekanan udara panas di rongga bambu, mampu menghasilkan bunyi letupan khas meriam betulan.
Sunarto, salah satu peserta mengaku terkenang akan permainan masa kecil ini di desanya Sumberejo Kota Batu.
Setiap Ramadan tiba, diceritakan Sunarto, ia bersama teman-temannya selalu bermain mercon bumbung tiap sore. “Saking asyiknya sampe lupa buka puasa, kadang saya pulang larut malam dan dimarahi ibu saya,” tuturnya sambil terus menyulut bambu, Jumat (16/6).
Koordinator komunitas, Adilia Uyak menepis anggapan masyarakat terkait Mercon Bumbung sebagai salah satu permainan yang berbahaya.
“Artinya, kita ingin mengedukasi masyarakat bahwa permainan tradisional ini justru banyak memiliki sisi positif dan filosofi tersendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut, Uyak menuturkan aspek historis daripada mercon bumbung, bahwa di masa penjajahan Belanda, mercon bumbung digunakan untuk mengelabui penjajah.
Sedangkan, di kawasan pegunungan, mercon bumbung digunakan untuk mengusir hama pertanian seperti monyet dan babi hutan.
“Kalau di Kota Batu sendiri, mercon bumbung digunakan untuk menyemarakkan bulan Ramadan dan digunakan sebagai penanda waktu berbuka puasa,” paparnya.
Diharapkan Uyak, dengan adanya parade permainan tradisional ini bisa memantik antusias masyarakat untuk terus melestarikan permainan-permainan tradisi.
“Permainan tradisional selalu mempunyai unsur kebersamaan, tidak seperti gadget yang sifatnya individu.” tutupnya pada awak media. (Azm/end)
The post Seru, Parade “Nyumet” Mercon Bumbung di Balai Kota Among Tani appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2szgSnk
0 comments:
Post a Comment