
MALANGTODAY.NET – Ada yang berbeda dengan suasana di pesantren Sabilurrosyad, Kota Malang, Jumat (17/8) pagi. Terdapat bendera merah putih dengan ukuran besar yang menggantung di bagian selatan bangunan pesantren. Tampak juga para santri putri yang mengenakan pakaian dengan atasan warna putih maupun jas almamater pesantren yaitu warna coklat.
Ya, hari inilah seluruh keluarga pondok pesantren Sabilirrosyad Malang baik yang dari pondok 2 Mbetek, maupun santri dari pondok 2 di Tegalweru, Dau, berkumpul di pondok pusat untuk merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia dengan melaksanakan upacara bendera di halaman pesantren.
Baca Juga: Patung Hamid Roesdi, Simbol Kecerdasan Pahlawan Gerilya Malang
Acara yang dimulai tepat pada pukul 07.30 WIB ini berlangsung dengan khidmat, meskipun secara kasat mata terlihat tidak formal, upacara ini memiliki susunan acara yang sama dengan upacara di tempat lain. Uniknya, para peserta upacara memakai pakaian ala santri, yaitu sarung dengan atasan baju warna putih. Hadir juga beberapa masyarakat sekitar yang mengenakan pakaian bebas.
Lia Sabilah, salah satu santri mengungkapkan, upacara ini adalah upacara resmi. Namun hanya pakaiannya saja yang ala santri.
Baca Juga: Ingat IMB? Inilah Kabar 5 Kontertannya, Ternyata Ada yang Sudah Meninggal
“Masyarakat sekitar yang ikut upacara, dengan pakaian khas mereka. Misal orang yang kerja di Kantor ya pakai baju kantor, petani, pedagang dan orang yang bekerja di pabrik, mereka mengenakan pakaian yang mereka pakai sehari – hari, juga ada pasukan Banser yang tergabung, selain untuk mengamankan, juga mengikuti upacara,” tandas mahasiswi Bahasa Inggris semeter akhir di Universitas Negeri Malang ini.
Adapun hal unik lainnya yaitu berdirinya dua tiang bambu di tengah lapangan upacara. Kenapa dua? Alasannya adalah karena satu sisi digunakan untuk mengibarkan bendera kebangsaaan Indonesia dan 1satu sisi lagi untuk mengibarkan bendera Nahdlatul Ulama (NU) yang diiringi dengan kumandang sholawat badar.
Baca Juga: Patung Buto Turu, Sejarah Perjuangan Masyarakat Malang di Monumen Juang 45
Sebagai Pembina upacara, KH Mustamar dalam amanatnya berpesan kepada seluruh peserta upacara, umat muslim, serta warga Indonesia untuk selalu mencintai tanah air.
“Bela negara adalah ibadah, cinta tanah air adalah bagian dari sunnah dan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Kalau mencintai rosululloh adalah wajib, maka mencintai NKRI juga wajib” paparnya.
Baca Juga: Monumen Pahlawan TRIP dan Pertempuran Di Jalan Salak
“Bodoh orang yang menganggap cinta tanah air adalah bukan bagian dari ajaran Rasulullah,” tegasnya.
Sebagai penutup di akhir upacara, lagu sholawat Indonesia dilantunkan oleh grup paduan suara santri PP Sabilurrosyad. Sholawat itu sendiri merupakan karya cipta dari kiai yang baru saja terpilih menjadi Ketua PWNU Jawa Timur ini.
Reporter: Jazilatul Humda
Editor: Swara Mardika
The post Bersarung, Khidmatnya Upacara Ala Santri Sabilurrosyad Malang appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2Ph8eCH
0 comments:
Post a Comment