
MALANGTODAY.NET – Sambutan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Aminuddin Ma’ruf telah membuat gerah sejumlah elemen masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah, karena menyinggung warga suku terbesar di wilayah tersebut, salah satunya adalah putra daerah yang juga akademisi Universitas Tadulako, Doktor Nisbah.
Karena pernyataannya pada pembukaan Kongres PMII XIX di Masjid Agung Darussalam Palu, Selasa (16/5), Aminuddin Ma’ruf terancam sanksi adat suku Kaili, Provinsi Sulawesi Tengah.
“Bapak Presiden sengaja kami membuat, melaksanakan kongres kesembilan belas di Tanah Tadulako, di Provinsi Sulawesi Tengah, dengan tema Meneguhkan Konsensus Bernegara untuk Indonesia Berkeadaban. Di tanah ini, katanya, adalah pusat dari gerakan radikali Islam. Di tanah ini, katanya, adalah pusat dari gerakan menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Aminuddin.
Sambutan itu disampaikan Aminuddin Ma’ruf dihadapan Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Menko PMK Puan Maharani dan Menristek Dikti Mohamad Nasir dan sejumlah menteri serta pejabat negara lainnya.
“Sebagai orang Kaili, kami sangat wajar tersinggung dengan pernyataan tersebut,” kata Nisbah di Markas Polda Sulteng, Rabu.
Dengan pernyataan itu kata dia, pihaknya bersama tokoh masyarakat dan adat lainnya sedang melakukan koordinasi dengan Dewan Adat Kota Palu serta menyiapkan surat permohonan ke peradilan adat.
“Aminuddin Ma’ruf harus diberikan denda adat atau ‘givu’, karena pernyataannya menyinggung nilai adat budaya Kaili, paling berat 10 ekor kerbau,” kata Nisbah.
Nisbah yang hadir bersama sejumlah akademisi dan tokoh adat Sulawesi Tengah, meminta Kapolda Sulteng menfasilitasi agar sesegera mungkin Ketua Umum PMII agar segera memberikan klarifikasi dan permohonan maaf secara langsung.
“Kami ingin Aminuddin Ma’ruf sebagai Ketua Umum PB PMII dan sebagai individu yang paling bertanggung jawab terhadap pernyataan yang dikeluarkannya, dan memohon maaf kepada masyarakat Sulteng, khususnya etnik Kaili,” kata Nisbah.
Sebelumnya Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan bahwa pernyataan Ketua Umum PMII Aminuddin Ma’ruf yang menyebut Sulawesi Tengah adalah pusat radikalisme Islam dan pusat dari gerakan menentang NKRI, sangat mendiskreditkan dan melukai hati masyarakat daerahnya.
“Saya minta Ketua Umum PB PMII itu meminta maaf secara terbuka atas pernyataan yang melukai perasaan masyarakat itu, khususnya melukai hati umat Islam Sulawesi Tengah,” katanya.
Gubernur Longki bahkan mempertanyakan apa maksud Aminuddin bebicara seperti itu.
Ia mempertanyakan, Aminuddin tahu dari mana, dan apakah ada datanya bahwa Sulteng adalah pusat Islam radikal dan pusat gerakan menentang NKRI.
“Dia mesti membaca sejarah bagaimana syiar Islam dibawa ke Sulteng oleh ulama-ulama Minangkabau seperti Dato Karamah sejak abad ke-17. Lalu kemudian berdatanganlah syekh-syekh dari Yaman,” ujar Longki.(Sumber:Antara)
The post Ucapan Sambutan Kongres Bikin Gerah, Ketum PMII Diminta Segera Klarifikasi appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2rezRmM
0 comments:
Post a Comment