
MALANGTODAY.NET – Realisasi mewujudkan ibu kota baru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya semakin jelas. Pemerintah melalui Menteri PPN/Bappenas sudah mengungkapkan konsep atau desain pemindahan ibu kota tersebut.
Selama 1,5 tahun, Bappenas telah mengkaji dan akan mengimpelemtasikaan pemindahan tersebut pada 2020 mendatang.
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan konsep ibu kota baru akan dibuat secara khusus. Dia mengatakan bahwa ibu kota baru nanti tidak harus menjadi kota besar, yang terpenting dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi.
“Yang ingin saya tekankan, ibu kota baru nanti tidak didesain untuk menyaingi Jakarta dan sebesar Jakarta. Bahkan dalam skenario kami, hanya ada dua pilihan (untuk kepadatan penduduk, red), untuk 1,5 juta atau hanya 900 juta penduduk,” ucapnya seperti dilansir dari Detik.com, pada Selasa (7/5/2019).
Bambang juga menjelaskan bahwa Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan keuangan. Sementara, pusat pemerintahan akan berada di ibu kota yang baru.
“Jadi BI, OJK, misalkan, itu akan tetap berlokasi di Jakarta. Karena itulah Jakarta sebagai pusat bisnis. Tetapi pemerintahan dalam eksekutif, legislatif, yudikatif, kedutaan juga akan berada di ibu kota baru,” lanjutnya.
Terkait biaya pemidahan, Bambang menjelaskan akan disesuaikan dengan jumlah penduduk yang akan menempati ibu kota baru. Pertama, estimasi biaya perpindahan ibu kotanya sekitar Rp 466 triliun atau US$ 32,9 miliar. Kedua, estimasi biayanya sekitar Rp 323 triliun atau sekitar US$ 22,8 miliar.
“Skenario pertama, jumlah penduduk ibu kota baru nantinya sekitar 1,5 juta penduduk dengan jumlah lahan yang dibutuhkan sekitar 40.000 Ha. Skenario kedua itu jumlah penduduk sekitar 870.000 orang dengan luas lahan yang dibutuhkan 30.000 Ha,” terangnya.
Adapun kebutuhan infrastruktur yang dibutuhkan di antaranya pembangunan gedung legislatif, eksekutif, dan yudikatif, gedung dan rumah ASN/Polri/TNI, fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasilitas pra sarana dan sarana penunjang, serta kebutuhan pengadaan lahan.
Lokasi Ibu Kota Baru
Namun, Bambang masih belum menyebutkan lokasi untuk ibu kota baru tersebut. Dia hanya memberikan ciri-ciri geografis saja. Paling tidak, ibu kota baru harus berada di tengah-tengah wilayah Indonesia. Wilayah tersebut harus minim bencana, seperti tanah longsor, gempa, tsunami, dan banjir.
Selain itu, wilayah ibu kota yang baru juga harus dekat dengan kota yang sudah eksisting atau terbaru. Fasilitas infrastruktur dasar, seperti bandara dan jalan, juga diharapkan sudah ada sebelumnya.
Wilayah ibu kota yang baru juga harus bisa menjaga potensi konflik sosial sekecil mungkin. Diharapkan penduduk yang ada di lokasi tersebut merupakan masyarakat yang sifatnya terbuka.
“Dan lokasinya kalau bisa tidak jauh dari pantai karena Indonesia negara maritim,” imbuhnya.(Bas)
The post Inilah Desain Ibu Kota Baru, Siap-siap Bakal Digarap 2020 Mendatang! appeared first on MalangTODAY.
http://bit.ly/2JmYLJM
0 comments:
Post a Comment