
MALANGTODAY.NET – Pasca penertiban dan pelarangan berjualan pedagang kaki lima (PKL) Alun-Alun Kota Batu tempo lalu, para pedagang kini bisa bernafas lega.
Pembangunan pasar penampungan di depan Gor Ganesha Alun-Alun Kota Batu disambut baik oleh berbagai pihak, khususnya para pedagang.
“Pembangunan pasar penampungan saya kira sudah tepat. Solusi agar kita bisa mencari nafkah kembali,” ucap salah satu Koordinator Paguyuban Pasar Laron di Jalan Sudiro, M. Sahid ditemui MalangTODAY usai pendataan PKL di Graha Pancasila, Balaikota Among Tani, Kamis (22/6).
Ia merasa senang atas dukungan Pemkot Batu kepada aspirasi para PKL. Namun, ia tetap menegaskan bahwa pemerintah harus tetap konsisten dalam menyejahterakan warga Kota Batu sendiri.
Sebagaimana dikatakan Walikota Batu, Eddy Rumpoko yang menjanjikan fasilitas gratis dan mengutamakan kuota pedagang asli warga Kota Batu. Soal ini, Sahid berharap harus tetap berjalan sebagaimana perjanjian.
“Jangan ditambah lagi. Saya harap pendataan pada hari ini sudah final, jangan ditambah lagi,” tegasnya.
Dikatakan Sahid, pengutamaan kuota pedagang asli warga Kota Batu dinilai sangat tepat. “Kalau kuota terus ditambah, persaingan kita jadi tambah berat. Belum lagi, kalau warga sini kalah saing,” tandasnya.
Seperti diketahui, konsep bangunan terbuka serupa hanggar dome ini dibangun di depan GOR Ganesha, Alun-Alun Kota Batu. Bangunan bertingkat dua ini sudah dalam tahap pengerjaan terhitung sejak pertengahan Mei 2017 lalu dan ditargetkan rampung pada bulan September 2017. Pasar penampungan ini menelan anggaran sebesar 1,4 Miliar. (Azm/end)
The post Relokasi PKL Harus Gratis dan Utamakan Warga Asli Batu appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2t0ogsW
0 comments:
Post a Comment