
MALANGTODAY.NET – Dikenal juga sebagai Raden Soedirman, beliau juga seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) pertama, ia secara luas terus dihormati dan diikenang di Indonesia. Termasuk, salah satunya di Kota Malang.
Tidak tanggung-tanggung, Kota Malang memiliki dua monumen untuk mengenang jasa-jasa beliau. Dimana monumen pertama berada di Bundaran SMPN 5 Kota Malang dan lainnya berada tepat di depan Museum Brawijaya, Jalan Ijen Nomor 25 A.
Baca Juga: Patung Hamid Roesdi, Simbol Kecerdasan Pahlawan Gerilya Malang
Berikut Informasi terkait kedua monumen Jenderal Sudirman di Kota Malang yang berhasil MalangTODAY himpun dari berbagai sumber.
Sekaligus, konfirmasi yang juga didapat melalui Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Heru Sunarko dan Sejarahwan sekaligus Arkeolog yang berprofesi sebagai Dosen Ilmu Sejarah Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono.
Monumen Jenderal Sudirman di Bundaran SMPN 5 Kota Malang
Monumen ini sebenarnya bukanlah monumen yang ditujukan langsung dengan peristiwa tertentu terkait Jenderal Sudirman. Hal itu sejalan dengan tidak adanya sejarah yang menyebut bahwa Sang Jenderal pernah menginjakan kaki di Kota Malang.
“Hanya sebagai prasasti tentang panglima besar TNI.” ujar Heru Sunarko, Rabu (14/8/18). Demikian pula yang dikatakan Dwi bahwa, “Itu monumen pengingat, bukan merupakan situs yang berhubungan dengan monumen itu.” jelasnya
Baca Juga: Sejarah Tugu Kemerdekaan Kota Malang yang Sempat Jadi ‘Bangunan Pemujaan’ Belanda
Seperti yang terlihat, monumen Jenderal Sudirman disimbolkan Sang Jenderal menaiki kuda pada waktu menginspeksi pasukan-pasukannya. Terdapat pula beberapa corak pada empat sisi di bawahnya yang menggambarkan perjuangan rakyat pada masa penjajahan dahulu.
“Prasasti itu memang didirikan untuk mengenang jasa-jasa beliau sebagai Panglima Besar Jenderal Sudirman.” tutur Heru.
Monumen Jenderal Sudirman di Museum Brawijaya Kota Malang
Dapat dilihat, monumen Jenderal Sudirman yang berada di depan Museum Brawijaya dibuat setengah badan. Dengan posisi menghadap ke depan (timur), sementara di bagian bawah ada data pribadinya.
Adanya monumen Jenderal Sudirman dibuat tepat di depan museum terkait dengan apa yang berada di dalam Museum Brawijaya itu sendiri. Banyaknya jejak-jejak peninggalan Jendral Sudirman kala menentang Belanda.
Namun yang menarik pada monumen tersebut, terdapat beberapa nasihat-nasihat yang mencerminkan betapa cintanya Sang Jenderal terhadap bangsa ini
“Patung Jenderal Sudirman juga ada di Museum Brawijaya. Disitu ada nasihat beliau kepada TNI” ujar Heru.
Baca Juga: Sejarah Dibalik Monumen TGP, Detasemen Pelajar yang Handal Rakit Bom
Nasihat-nasihat berikut antara lain:
“Bahwa kemerdekaan sesuatu negara yang didirikan di atas timbunan/reruntuhan ribuan korban jiwa, harta benda dari rakyat, dan bangsanya tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga” – Jenderal Soedirman.
“Jangan bimbang menghadapi macam-macam penderitaan, karena makin dekat cita-cita kita tercapai, makin berat penderitaan yang harus kita alami” – Jenderal Soedirman.
“Korban sudah cukup banyak, prajurit sudah banyak yang gugur. Pantang mundur, teruskan perjuangan. Revolusi kita belum selesai” – Jenderal Soedirman.
Karet Bungkus : Umul Latifa
Reporter : Rahmat Mashudi Prayoga
Penulis : Ilham Musyaffa
Editor : Raka Iskandar
Ilustrator : Nanda Tri Pamungkas
The post Bukti Penghormatan Kota Malang kepada Sang Jenderal appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2vPOLRm
0 comments:
Post a Comment