
MALANGTODAY.NET – Penggadaan dana desa oleh pemerintah pusat tampaknya cukup bermanfaat bagi masyarakat Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Pasalnya, dana tersebut dimanfaatkan untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan berhasil menyulap desa ini menjadi jujugan wisata yang menarik.
Desa yang memiliki luas 330 hektare ini disulap mejadi tempat wisata dengan beragam wahana. Mulai dari pertanian, kafe sawah, perah susu, kolam renang, off road, penginapan, sampai tempat swafoto (selfie) yang menarik. Semua dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat. Tak ayal, wisata Desa Pujon Kidul mampu menyedot ribuan pengunjung setiap harinya.
Rata-rata, wisatawan yang berkunjung ke desa ini berjumlah 3.000 saat hari kerja dan 5.000 pengunjung saat hari libur.
Kepala Desa Pujon Kidul, Udi Hartoko mengatakan bahwa Bumdes yang dikelola telah berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) hingga lebih dari Rp 1,3 miliar pada tahun 2018. Padahal sebelumnya, PADes Pujon Kidul hanya berkisar Rp 30-40 juta per tahun.
Tahun ini, pihaknya pun meyakini mampu meraih PADes hingga Rp 2,5 miliar.
”Tahun 2011 saat saya baru menjadi kepala desa, PADes kita hanya berkisar antara Rp 20-30 juta per tahun. Ada peningkatan signifikan ketika kita mulai mengelola dana desa. Kita mendirikan BUMDes, kita manfaatkan potensi, kita gerakkan seluruh masyarakat. Tahun 2017, PADes kita meningkat menjadi Rp 162 juta, tahun 2018 Rp 1 miliar lebih, langsung melonjak drastis,” ucapnya seperti dilansir dari Detikfinance, pada Kamis (9/5/2019).
Ajak Masyarakat Berpikir
Dia mengatakan bahwa prinsip utama membangun Bumdes adalah mampu memberikan dampak kepada aktivitas ekonomi masyarakat. Sejak berdirinya desa wisata ini, masyarakat memiliki ragam usaha tambahan, seperti homestay, sewa kuda, wisata pertanian, wisata ternak, dan sebagainya.
“Jangan sampai Bumdes besar, masyarakat tidak bergerak. Jangan sampai jalan lurus, bagus, tetapi urbanisasi masif, kemiskinan tidak menurun, pengangguran juga demikian. Tapi bagaimana Bumdes ini berjalan bersama masyarakat menata ekonomi yang memberikan dampak lebih luas kepada masyarakat,” jelasnya.
Ugi mengungkapkan keputusan mendirikan Bumdes berawal dari hasil pemetaan desa terkait kebutuhan pembangunan desa yang mencapai Rp 2,1 miliar. Kebutuhan tersebut menuntut desa untuk memiliki PADes yang tinggi agar tidak hanya mengandalkan dana desa. Berangkat dari permasalahn tersebut, dalam forum musyawarah desa, perangkat desa dan masyarakat sepakat untuk mendirikan Bumdes.
“Dampak dana desa sangat signifikan. Tahun 2014 kita mapping, kita lakukan pemetaan untuk mengetahui apa sih yang dibutuhkan masyarakat sehingga kita hitung kebutuhannya. Untuk pembangunan fisik saja kebutuhannya Rp 21 miliar. Proses itu kita sampaikan kepada masyarakat, kita ajak masyarakat berpikir, kalau hanya mengandalkan dana desa, kita butuh waktu lama, 21 tahun. Akhirnya kita sampaikan bahwa kita perlu meningkatkan PADes, caranya ya hanya melalui Bumdes,” imbuhnya. (Bas)
The post Desa Pujon Kidul Raup Untung hingga Rp 1,3 Miliar dari Dana Desa appeared first on MalangTODAY.
http://bit.ly/2VSQPq3
0 comments:
Post a Comment