
MALANGTODAY.NET – Program kerjasama antara pemerintah Kota Malang melalui PDAM Kota Malang, dengan The Australian Government’s overseas aid program (AusAID) sampai dengan tahun 2015 sudah menyentuh angka 29.800 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sementara sampai saat ini, ada sekitar 5.300 saluran yang belum direalisasikan. Targetnya, tahun depan kebutuhan tersebut dapat segera direalisasikan.
Direktur Utama PDAM Kota Malang M. Jemianto mengatakan, program yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tersebut sebelumnya sudah dibayar pemerintah, sekitar 20 ribu saluran. Sementara ada sekitar 4.300 saluran yang saat ini masih dalam tahap verivikasi.
“Karena program AusAID ini kan tidak yerikat dengan tahun anggaran, jadi bisa dijalankan sampai sekarang. Yang jelas, tahun 2017 ditargetkan sudah selesai,” katanya beberapa menit lalu.
Menurut Jemi, skema yang telah dibuat dalam kerjasama yang terjalin sejak 2012 itu rencananya akan ditiru oleh pemerintah pusat. Terutama dalam menjangkau MBR untuk memenuhi kebutuhan sanitasi setiap harinya.
Untuk anggaran tahun depan, lanjutnya, PDAM Kota Malang mengajukan sebanyak 10 ribu sambungan melalui program APBN. Harapannya, kebutuhan air bersih di Kota Malang akan semakin terpenuhi, dan menyasar kalangan yang tepat.
“Karena syarat untuk ikut dalam program MBR ini kan sangat mudah sekali saya rasa, tudak banyak syarat,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan, program MBR bersama pemerintah Australia itu hari ini juga mendapat kunjungan langsung dari Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson. Dalam kunjungan tersebut, dilakukan peni jauan langsung terhadap beberapa titik sambungan rumah yang masuk dalam program MBR.
“Jadi dilihat, apakah sudah tepat sasaran atau belum,” tutupnya.
The post Kerjasama PDAM dan AusAID jadi Percontohan Nasional appeared first on MalangToday.
http://ift.tt/2fEtGPI
0 comments:
Post a Comment