Thursday, December 8, 2016

Hasil Survei Sebut 60 Persen Masyarakat Konsumsi Tempe


MALANGTODAY.NET – Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tahun 2009, disebutkan bahwa tempe berkontribusi sebesar 30 sampai 40 persen dalam memenuhi kebutuhan protein keluarga Indonesia. Sementara dalam pemberdayaan ekonomi dan sektor riil lainnya, produksi tempe di tahun 2008 berjumlah 115 UKM.

“Lebih dari 60 persen keluarga Indonesia mengkonsumsi tempe setiap harinya. Sebab tempe memang merupakan sumber protein yang paling murah,” ungkap Secretary General Forum Tempe Indonesia, Dedi Hidayat Maskar kepada Wartawan beberapa saat lalu.

Namun sayangnya, lanjut Dedi, ada beberapa problem yang saat ini masih menyelimuti proses produksi tempe. Diantaranya terkait higienitas atau tingkat kebersihan produksi, pemasaran ke kancah global, hingga sulitnya mendapat bahan baku.

Menurutnya, tingkat kebersihan dalam proses produksi dari setiap UKM masih harus terus diedukasi. Terlebih saat ini tempe sebagai warisan nenek moyang Indonesia sedang diajukan sebagai warisan budaya dunia di Unesco. Harapannya, masyarakat akan lebih bangga dalam mengkonsumsi tempe, seperti yang terjadi pada pengajuan batik sebelumnya.

“Sekarang batik kan semakin banyak digunakan, harapannya nanti setelah mendapat hak paten, tempe bakal banyak digemari masyarakat,” paparnya.

Sementara kendala lain yang dihadapi, tambahnya, terletak pada segi bahan baku, kedelai. Sejauh ini, pemenuhan kedelai sebagian besar didapat dari impor. Pasalnya, kedelai berasal dari negara sub tropis seperti Amerika.

Di negara sub trpois, menurutnya hasil kedelai jauh lebih besar. Satu hektare lahan, dapat menghasilkan kedelai enam sampai delapan ton. Sedangkan di Indonesia, satu hektare hanya akan menghasilkan tiga sampai empat ton saja. Sehingga, petani Indonesia pun lebih cenderung menanam tanaman yang lebih berpotensi seperti padi dan jagung, dibanding harus menanam kedelai.

Namun, melihat keadaan tersebut, melakukan impor memang menjadi kebutuhan penting. Sehingga, petani Indonesia juga dapat lebih meningkatkan potensi yang ada untuk menanam beragam hasil tani yang juga tidak kalah pentingnya.

“Bukan berartibsaya pro impor, tapi kebutuhan juga harus diperhatikan. Pola fikor diubah, dan membuka potensi yang lebih besar. Kami akan selalu mendorong pemerintah untuk melakukan swasembada kedelai,” jelas Dedi.

The post Hasil Survei Sebut 60 Persen Masyarakat Konsumsi Tempe appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2gh4zlF

0 comments:

Post a Comment