
Ketua Paguyuban Penyewa Lahan PT KAI Jl. Trunojoyo Utara, M.S Alhaidary menyebutkan, para penyewa lahan di area tersebut kurang lebih ada 57, dan mereka selama bertahun-tahun menggantungkan hidup disana.
Menurutnya, para penyewa sudah menempati bangunan sejak puluhan tahun lamanya sebagai area usaha. Mulai dari rumah makan, swalayan, berjualan aneka produk rumah tangga, hingga baju.
“Istilah penataan itu seperti apa, harus dijelaskan kepada kami. Kalau berkaitan dengan lalu lintas atau PKL, kami siap menertibkan, dan kami komitmen,” tegasnya.
Dijelaskan, rencana penataan tersebut sangat bagus, karena bertujuan agar area sekitar stasiun menjadi lebih rapi lagi. Tapi karena belum ada kejelasan tentang status penyewa, maka tidak sedikit di antara mereka yang merasa resah.
Karena sebelumnya, lanjut Haidary, pihak ketiga yang bekerja sama dengan PT KAI menyampaikan, ketika benar akan dibangun, maka sistem yang akan digunakan nanti adalah sistem pengundian. Jadi, semua penyewa yang saat ini menempati ruko disepanjang bangunan Stasiun Kota Baru tidak dapat dipastikan untuk kembali ke tempatnya semula.
“Tapi itu kesepakatan lama ya, yang kesepakatan baru masih belum disampaikan lagi kepada kami. Karena pihak ke tiga yang sebelumnya sudah mundur,” bebernya.
Menurutnya, berdasarkan info terakhir yang didapat, pihak KAI memang sedang dalam kesulitan lahan parkir. Menjawab itu, penyewa pun bersedia membuka lahannya sebagai area parkir. Karena jika dilihat kebutuhan mendesaknya, para penyewa berfikir bahwa permintaan parkir tidak akan membludak dengan hari yang lama.
“Misal yang mau ngantar keluarga ke Jakarta, pasti mereka parkir sebentar saja. Setelah urusan selesai, merek kan pulang. Jarang yang menitipkan kendaraan sampai berhari-hari,” papar pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini.
The post PT KAI Diminta Perhatikan Nasib Penyewa Lahan Sekitar Stasiun appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2gdxHKt
0 comments:
Post a Comment