
MALANGTODAY.NET – Mantan Wakil ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof. Dr. Ahmad Sodiki dalam acara seminar nasional memberantas korupsi dari desa, mewujudkan masyarakat sejahtera menyampaikan bahwa perlu adanya revolusi budaya dalam diri masyarakat Indonesia.
“Korupsi itu sudah bagai gurita di Indonesia, ini sudah membudaya, sehingga saya tekankan bahwa harus ada revolusi budaya dalam diri kita,” katanya
Masalah budaya atau kultur yang telah berkembang di Indonesia sejak lama selalu mengajarkan untuk melakukan shodaqoh. Dalam pandangannya kultur yang diajarkan sejak lama ini, kemudian dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan gratifikasi.
“Zaman dulu, orang beri sesuatu kepada pejabat itu hal wajar, sudah bagian dari budaya. Sekarang hal itu dianggap sebagai grativikasi,” terangnya.
Selain masalah budaya, hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah mengenai substansi. Korupsi yang sifatnya substansi ini menurutnya merupakan tindakan korupsi yang sangat sulit sekali untuk dideteksi. “Korupsi jenis ini dilakukan melalui undang-undang, bayangkan undang-undang digunakan untuk korupsi. Lihat kasus patrialis Akbar, direkayasa sedemikian rupa seperti itu,” ujarnya.
Masalah lainnya adalah mengenai masalah struktur. Ia menjelaskan bahwa ada jenis korupsi yang memanfaatkan elit-elit politik yang ada dalam struktur pemerintahan. Dengan menggunakan struktur yang ada tersebut, baik kepala, wakil, bendahara hingga sampai ke struktur yang paling kecil pun sarat akan tindakan korupsi.
“Masalah struktur ini berbahaya, ada relasi antara aparat dan pengusaha, sehingga ketika kebijakan yang diambil akan menguntungkan si pengusaha begitu pula elit politiknya kena cipratan,” katanya memberi penjelasan. (Sem/end)
The post Ahmad Sodiki: Harus Ada Revolusi Budaya dalam Diri appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2x4O0W4
0 comments:
Post a Comment