
MALANGTODAY.NET – Dalam rangka memperingati ulang tahun ASEAN yang ke-50 tahun, program studi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (HI UB) menggelar International conference ASEAN Golden Anniversary yang bertempat di gedung Widiyaloka UB.
Selain memperingati dan merayakan ulang tahun emas ASEAN, gelaran konferensi internasional ini merupakan langkah awal bagi ASEAN untuk kembali perannya kepada masyarakat, khususnya masyarakat bawah.
Ketua pelaksana konferensi internasional ASEAN, Yusli Effendi, S.IP, M.A saat ditemui MalangTODAY disela-sela kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan sebuah wadah dimana para think tank, akademia serta scientist dapat berkumpul untuk membahas mengenai ASEAN.
“Konferensi ini berupaya untuk menangkap apa sih keresahan-keresahan akademia, para think tank, para scientist sehingga kemudian kita bisa bertukar informasi tentang perkembangan progres atau kemunduran ASEAN,” kata Yusli Effendi yang saban hari sebagai dosen di prodi HI UB.
Mengenai sokongan dari ASEAN kepada masyarakat khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah, pria yang juga menjabat sebagai sekertaris jurusan politik pemerintahan dan hubungan internasional ini, menambahkan bahwa kontribusi ASEAN masih jauh dari yang diharapkan.
“Ada riset bahwa ASEAN selalu bersifat elitis. Isunya selalu istana dan selalu urusin negara, jauh di atas dan gak dikenal di masyarakat bawah,” tuturnya. “sehingga kita ingin melihat lebih jauh seberapa jauh ASEAN utamnya, berkontribusi terhadap masyarakat” timpalnya lagi.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini, yang terhitung sejak 22 Agustus hingga 23 Agustus lanjutnya akan membahas mengenai isu-isu yang dekat dengan masyarakat, khusunya seputar keberagaman budaya.
“Untuk isu yang kita angkat tentunya isu yang minor. Ini yang saya sampaikan tadi, embracing ASEAN Comunity, hormonizing diversity. Jadi diversity keberagaman menjadi masalah di masyarakat tapi tidak menjadi isu di petinggi ASEAN. Hal ini yang akan kita bahas di sini,” ucapnya.
Tak lupa pula ia sampaikan bahwa keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia ataupun ASEAN, seyogyanya dapat berdampak buruk bagi komunitas ataupun kemaslahatan masyarakat.
“Keberagaman juga punya sisi buruk, sisi buruknya adalah kalau tidak dikelola dengan baik dia akan menghasilkan misalkan ketegangan antar agama, bahkan konflik antar glongan atau etnis,” pungkasnya.
The post Bahas Kontribusi ASEAN Bagi Masyarakat, HI UB Adakan Konferensi Internasional appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2x7BRx7
0 comments:
Post a Comment