Saturday, August 19, 2017

Inspiratif, Ini Perjuangan Alumni SMANTI yang Berhasil Menjadi Menteri


MALANGTODAY.NET – Sewaktu masih duduk di bangku SMA atau bahkan jauh sebelum itu, tentu banyak ya diantara kita yang bercita-cita untuk menjadi seorang menteri. Dan ternyata, nggak sedikit loh yang berhasil meraih mimpi itu. Bermula dari hal yang sangat kecil, menjadi sesuatu yang luar biasa.

Salah satu contohnya adalah Djamaludin Suryohadikusumo, Menteri Kehutanan periode 1993 sampai 1998. Pria yang besar di Malang itu pun menunjukkan, bahwa siapapun berhak untuk menggapai angannya setinggi langit. Kisahnya pun banyak menginspirasi banyak kalangan. Tak kecuali almamater di mana dulu ia sempat menggali ilmu, SMAN 3 Malang (SMANTI).

Pria kelahiran Lumajang 83 tahun lalu itu pun sempat berbagi kisahnya selama menjadi pelajar hingga mampu menjadi Menteri Kehutanan kepada MalangTODAY. Dalam kesempatan itu juga, ia mencoba mengingat kembali, betapa besar godaan yang harus ia terima selama menjabat sebagai salah satu menteri RI.

“Saya sudah ditinggalkan oleh ayah saya sejak masih berusia lima tahun,” katanya membuka percakapan di sela-sela reuni akbar yang diselenggarakan SMANTI.

Dengan kondisi yang serba kekurangan, Djamaludin kecil saat itu memiliki tekad luar biasa. Dia bermimpi untuk menjadi seseorang yang berhasil dan berbakti pada bangsanya. Meski sulit, ia terus mencoba untuk dapat meraih pendidikam setinggi-tingginya.

Ketika beranjak besar, ia yang saat itu tinggal di daerah Kabupaten Malang, tepatnya Singosari, memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di SMAN 3 Malang. Meski jarak rumah dan sekolah sangat jauh, ternyata dia pun berhasil menjadi yang nomor satu di sekolah dengan ikon sains itu.

“Saya dulu selalu yang nomor satu di sekolah meskipun sedikit bandel,” terangnya bangga menceritakan masa lalunya menggali ilmu di SMANTI.

Untuk menjangkau sekolahnya, pria berusia 83 tahun itu ternyata memilih memanfaatkan kereta api sebagai moda transportasi. Sehingga, mau tidak mau ia harus bangun pagi untuk dapat menaiki kereta di jam yang paling pagi. Karena pukul 07.15 dia sudah harus berada di sekolah untuk belajar.

Sementara sebelum berangkat sekolah, ia masih harus terlebih dulu membantu sang ibu mengurus rumah. Mulai dari mengisi air dengan cara menimba di sumur, menanak nasi dan masak, hingga membersihkan ruangan di rumah. Baru setelah itu, ia dapat berangkat ke sekolah.

“Tapi dulu, saya nggak pernah merasa sedih. Semua terasa sangat menyenangkan,” terang pria ramah itu.

Usai menimba ilmu di SMANTI, ia pun memutuskan untuk melanjutkan menggali ilmu ke Universitas Gajah Mada, dengan mengambil jurusan di Fakultas Pertanian dan Kehutanan. Semua memang tak lepas dari rasa cintanya tehadap kingkungan hidup.

Hingga akhirnya, ia pun berhasil menjadi Menteri Kehutanan Republik Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, selama menjabat sebagai menteri, ia juga beberapa kali melakukan kunjungan kerja di Malang. Salah satu tujuannya adalah SMANTI, untuk memberi motivasi pada adik-adik kelasnya.

“Sampai sekarang pun saya masih sering berkunjung ke Malang,” paparnya.

Suami Sri Murniati Djamaludin itu pun purnatugas sebagai Menteri Kehutanan pada tahun 1998. Tapi karena kecintaannya pada lingkungan begitu tinggi, ia akhirnya berperan aktif dalam Yayasan WWF-Indonesia.

Semangatnya untuk menciptakan lingkungan yang indah, bersih, dan asri juga terus disebarkan kepada semua kalangan. Termasuk adik-adik SMANTI tempat ia menggali ilmu.

“Di era seperti sekarang, peran pemuda dalam menjaga lingkungan amatlah penting,” tutupnya. (Pit/end)

The post Inspiratif, Ini Perjuangan Alumni SMANTI yang Berhasil Menjadi Menteri appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2uRkcMF

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment