Monday, August 7, 2017

Pembuat Batu Bata Keluhkan Ketersediaan Bahan Baku


MALANGTODAY.NET – Sejumlah pembuat batu bata merah di Kabupaten Malang mengeluhkan mengenai minimnya ketersedian bahan baku tanah liat untuk proses produksi.

Salah satu pembuat batu bata merah asal Desa Pringu, Kecamatan Bululawang, Ramelan mengatakan minimnya ketersedian bahan baku tanah liat tersebut karena selama ini untuk proses produksi.

Dirinya harus membeli dari luar Desa Pringu. Selain itu, bahan baku tanah liat dengan kualitas baik juga dibanderol cukup mahal.

“Bahan baku bata harus didatangkan dari Desa Kasembon, Kuwolu dan Nanasan. Untuk tanah kualitas biasa 200 ribu rupiah dan kualitas baik 400 ribu rupiah setiap satu truk,” kata Ramelan kepada MalangTODAY, Senin (7/8).

Pria yang sudah tiga tahun ini menekuni usaha pembuatan batu bata merah juga menambahkan jika dirinya rata-rata bisa menghasilkan 1.000 batu bata merah berkualitas baik dalam sehari.

“Pas rame itu saat banyak proyek pembangunan, pesanan bisa sampai 50 ribu bata. Sekarang per seribu bata harganya 400 ribu rupiah, naik 20 ribu rupiah dari sebelumnya,” imbuhnya.

Ia berharap kedepan agar minimnya ketersedian bahan baku untuk proses produksi segera teratasi, sehingga proses produksi batu bata merah tidak terganggu dan target pesanan bisa terpenuhi.

“Ya biar bisa mencukupi hidup keluarga sehari-hari,” pungkasnya.(mas/zuk)

The post Pembuat Batu Bata Keluhkan Ketersediaan Bahan Baku appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2flZtde

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment