
MALANGTODAY.NET – Kasus meninggalnya Lukman Arifin (27), mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) di kamar kosnya Jalan Kertoraharjo Dalam Kelurahan Ketawanggede Kecamatan Lowokwaru hingga saaat ini masih tanda tanya.
Pasalnya, Mahasiswa tersebut diduga tewas dengan seperangkat Freon atau gas air condotioner (AC), yang terhubung dengan selang pada pernafasannya, Senin (07/08) lalu. Sehingga, kepolisian masih menunggu hasil autopsi tim medis apakah korban memang bunuh diri.
Kapolres Malang Kota AKBP Hoiruddin Hasibuan menjelaskan, pihaknya belum bisa menduga penyebab kematian. “Dari hasil autopsi nanti kita bisa temukan indikasi kematian korban,” katanya beberapa saat lalu.
“Kami sudah melakukan olah TKP, ada beberapa hal yang ditemukan di sekitar korban. Salah satunya adalah kwintasi pembelian slang yang menghubungkan dari tabung yang diduga freon ke areal sekitar hidung korban. Tanda – tanda kekerasan, sejauh ini tidak ditemukan,” tuturnya saat ditemui di pemberangkatan haji Kota Malang, Selasa (08/08).
“Freon ada beberapa jenis. Namun apapun jenisnya, tidak boleh berlebihan masuk ke saluran pernafasan. Efek minimalnya adalah pusing – pusing. Kalau berlebihan dan mengalahkan jumlah oksigen yang dihirup, bisa berakibat fatal,” tutur Cleoputri Al Yusainy SPSi MPSi PhD, pakar kimia UB.
“Yang pasti, gas freon bisa berakibat fatal apabila dipakai dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang cukup lama,” jelasnya.
The post Polisi Tunggu Hasil Autopsi Mahasiswa UB Tewas dengan Freon appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2voajTV
0 comments:
Post a Comment