Upacara Kemerdekaan RI Nawakalam Gemulo Bernuansa Duka, Kenapa?

MALANGTODAY.NET – Nuansa berbeda dalam peringatan upacara kemerdekaan RI ditunjukkan Nawakalam Gemulo. Pasalnya, upacara bendera yang digelar di sumber mata air Umbul Gemulo, bernuansa duka.

Hal ini terlihat dari beberapa konsep simbol yang mereka kenakan. Kompak mengenakan baju berwarna hitam, barisan upacara menghadap arah barat sebagai pertanda matahari terbenam dan kesan duka.

Ketua pelaksana, Prabowo mengatakan, hal ini sebagai simbol keprihatinan kami atas hak kemerdekaan masyakat yang tak kunjung terbit, khususnya dalam hak atas kelestarian lingkungan.

“Dalam hal ini mengenai sumber mata air, yang semakin tergerus laju modernisasi yaitu pembangunan,” kata Prabowo kepada Wartawan usai upacara, Kamis (17/8).

Dikatakan Prabowo, bahwa dalam kurun waktu 10 tahun ke belakang, jumlah sumber mata air di Kota Batu kian terancam. “Dari jumlah seratusan lebih sumber air yang masih terjaga, kini hanya menyisakan sekitar 56 sumber saja,” paparnya.

Hilangnya sumber mata air ini dikatakan Prabowo, oleh sebab maraknya pembangunan yang tidak memerhatikan lingkungan.

Oleh sebab itu, Nawakalam Gemulo akan terus berupaya dalam mempertahankan kelestarian sumber mata air, salah satunya sumber mata air Umbul Gemulo.

“Sampai kapanpun, masyarakat Gemulo akan terus berjuang meraih kemerdekaan hak atas lingkungan, hak atas air,” tandasnya.

Nawakalam Gemulo sendiri merupakan garda depan dalam mempertahankan kelestarian sumber mata air di Kota Batu, salah satunya Umbul Gemulo. Terdiri dari masyarakat pemuda Kota Batu dan WALHI Jatim.

Sebagai informasi, Umbul Gemulo menjadi satu refleksi perjuangan warga dalam mempertahankan sumber air, sejak tahun 2011. Akibat eksploitasi pendirian bangunan Hotel The Rayja, disekitar sumber, berpotensi besar mengancam keselamatan mata air.(azm/zuk)

The post Upacara Kemerdekaan RI Nawakalam Gemulo Bernuansa Duka, Kenapa? appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2w4EUIL