
MALANGTODAY.NET – Hari ini diberbagai daerah tampak santri dengan lengkap mengenakan sarung dan kopyah antusias memperingati Hari Santri Nasional. Peringatan terhadap resolusi jihad yang dikumandangkan KH Hasyim Asyarai dalam perjuangan melawan kembalinya Agresi Belanda.
Instruksi atas kewajiban membela tanah air sebagai bagian dari kewajiban umat Islam secara personal itulah yang mendorong terjadinya peristiwa 10 November di Surabaya.
Salah satu tokoh muda Nahdlatul Ulama Kabupaten Malang, Abdul Holik, SH mengungkapkan dengan mengacu pada refleksi di atas, sangat tampak peran aktif Santri dalam perjuangan merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Bagi Santri tidak ada pemisah antara kecintaan mereka kepada Islam dan kepada Bangsa, nilai-nilai yang dipegang santri integral dengan nilai-nilai kebangsaan,” tutur pria yang juga menjabat sebagai wakil Ketua PCNU Kabupaten Malang.
Baginya, memperingati Hari Santri berarti memperingati sejarah panjang kemerdekaan bangsa Indonesia yang dibangun oleh semangat keagamaan. Peran penting Santri dalam kemerdekaan adalah bukti nyata bahwa semangat keagamaan bisa sejalan dengan semangat kebangsaan.
Pada kesempatan lain, salah satu tokoh PCNU Kabupaten Malang yang lain mengungkapkan. Dalam memperingati hari Santri secara khusus ia menyampaikan apreiasi yang tinggi kepada Presiden RI Joko Widodo, yang telah memberikan ruang yang utuh kepada ingatan bagsa kita akan perjuangan Santri.
“Saat ini, upaya menyembunyikan sejarah bukan jamannya lagi. Momentum resolusi jihad yang diperingat sebagai Hari Santri Nasional sebaiknya ditindaklanjuti dan dikembangkan. Sehingga pemahaman terhadap nilai perjuangan Santri bisa lebih mengena pada generasi muda.(mmg)
The post Hari Santri Nasional Dalam Pandangan Pemuda NU appeared first on MalangToday.Net.
http://ift.tt/2ehobuX
0 comments:
Post a Comment