
MALANGTODAY.NET – Keefektifan wacana Full Day School sejauh ini masih terus dievaluasi. Meskipun sebagian besar menunjukkan kesetujuannya, namun tak sedikit pula yang menolak. Pertimbangannya, karakteristik masing-masing sekolah berbeda, dan tidak dapat disama ratakan.
Kepala Sekolah SMAK Kolese Santo Yusup Malang, Petrus Harjanto menyebutkan, keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) terkait wacana Full Day School sudah pasti sudah dipertimbangkan dengan benar-benar. Namun dia menyayangkan, karena kebutuhan setiap sekolah selalu berbeda.
“Keputusan tersebut pasti tidak dibuat tidak main-main, tapi saya tidak setuju,” paparnya pada MALANGTODAY.NET, Senin (31/10).
Menurutnya, sejauh ini pihak sekolah telah menerapkan jam sekolah sesuai dengan porsinya. Siswa selalu pulang setiap jam dua siang lebih, dan dilanjutkan dengan kegiatan ekstrakurikuler. Artinya, bimbingan terhadap siswa selalu dilakukan lebih dari delapan jam.
“Full Day School saat ini saya rasa masih menyorot pada jam pelajarannya saja, tidak lebih dari itu,” katanya.
Dia menambahkan, sekolah memiliki tanggungjawab besar dalam mengoptimalkan belajar setiap siswanya. Sehingga, masing-masing sekolah diwajibkan untuk memaksimalkan hasil kerjanya guna meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.
“Jadi masalahnya bukan hanya Full Day School aja,” pungkasnya.
The post Pro Kontra Full Day School Masih Terus Bergulir appeared first on Portal Berita Online Malang Raya dan Batu.
http://ift.tt/2epOJ8h
0 comments:
Post a Comment