
MALANGTODAY.NET – Tidak kurang dari 20 ribu koleksi berbau musik dimiliki Museum Musik Indonesia (MMI). Museum yang memang satu satunya di Kota Malang, bahkan Indonesia ini memang menjadi cermin, betapa besar animo kecintaan musik di ota pendidikan ini.
Publik sudah tahu, Malang memang sempat menjadi barometer musik Indonesia, melalui para musisi yang dilahirkan. Sebut saja Sylvia Saartje atau yang kerap dipanggil dengan nama kesayangannya Jippie, yang memang dikenal sebagai lady rocker pertama Indonesia. Setelah kehadirannya di dunia musik rock Indonesia, muncul beberapa nama baru yang memeng terinspirasi dengan kiprahnya.
Perjalanan serta sejarah musik Indonesia itu memang patut terus dipertahankan. Karena ini menjadi bentuk pembuktian bahwa Indonesia memiliki banyak musisi yang memang patut menjadi teladan bagi generasi muda. Untuk itu jugalah, MMI hadir. Sebagai wadah berkumpulnya para pecinta musik, sekaligus ajang belajar bagi mereka kaum muda.
“Embrio Museum Musik Indonesia ini adalah Galeri Malang Bernyanyi yang berdiri pada 2009. Sementara pada 2015, legalitas yang dimiliki seseorang terkait MMI ini diserahkan dan sejak saat itu Galeri Malang Bernyanyi resmi dengan nama Museum Musik Indonesia,” terang pengelola MMI, Cecile Sri Rejeki.
Sebelumnya, lanjut Cecile, MMI bermarkas di daerah Griyashanta, dan belum lama ini berpindah ke Gedung Kesenian yang letaknya ada di Jl. Nusakambangan. Sementara peresmian penempatan gedung baru ini rencananya akan dilaksanakan pada 19 November mendatang, dengan mengadakan beragam event besar.
Ketika pertama kali masuk, rasa takjub akan mengitari kepala Anda. Karena di dalamnya, berjajar piringan hitam, kaset, CD, majalah, buku musik, hingga kostum para legendaris yang usianya sudah puluhan tahun lamanya. Tak hanya rekaman jejak musisi Indonesia, di dalamnya juga banyak album kenamaan dari bangsa lain.
Salah satunya piringan hitam milik The Beatles, yang memang terpajang rapi di area piringan hitam, bersama piringan hitam lain dengan musisi asal Brazil, Canada, Kuba, Jamaica, Italia, Germany, Singapura, Vietnam, Egypt, dan tentunya Indonesia.
Selain jejak rekam mereka para legend, museum ini juga memiliki beragam koleksi band indie, band nasional dan solois tahun 200an. Seperti D’Massive, Ridho Roma, hingga D’Cross. Sedangkan bagi yang ingin mengulik sejarah musik secara lebih tuntas, ada juga beragam majalah dan buku musik yang siap menuntun menjelajah dunia musik.
Tak hanya itu, desain interior museum ini juga ditata lebih kece. Selain penempatan piringan hitam, kaset, hingga majalah yang dibedakan, ada juga tempat menarik yang sayang buat dilewatin. Apalagi buat pecinta selfie, karena ada satu sudut yang mengupas perjalanan solois kenamaan, Alm. Crisye. Titik ini pas banget untuk mengabadikan moment bersama teman, dan bukti kalau kalian pernah berkunjung ke MMI.
Dengan koleksi yang memcapai puluhan ribu itu, maka pihak pengelola musik pun mulai melakukan digitalisasi terhadap setiap koleksi yang dimiliki. Dengan harapan, pengunjung dapat lebih leluasa ketika hendak mendengarkan musik yang diinginkan.
“Proses digitalisasi sudah kami kerjakan,” terang Cecile. (pit).
The post Museum Musik Indonesia, Destinasi Top Buat Kalian Pecinta Musik appeared first on MalangToday.Net.
http://ift.tt/2edbqBV
0 comments:
Post a Comment