
MALANGTODAY.NET – Tinggal di tengah perkotaan dengan pertumbuhan ekonomi baik nampaknya bukan jaminan bagi warganya untuk hidup sejahtera. Pasalnya, di beberapa kota di Indonesia masih juga ditemukan keluarga yang sangat membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.
Salah satunya warga asli Malang, Eko Wahyu Widodo yang sejak beberapa bulan ini terpaksa harus hidup di gubuk tuanya, tepat disamping kuburan.
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di rumahnya, Kecamatan Blimbing, Kelurahan Polowijen, Cakalan 1 RT 01 RW 2 Kota Malang, tim MalangTODAY.net langsung disambut oleh putera bungsu dari Eko, Fansa. Ketika itu, anak kelas lima SD ini tengah asyik belajar di atas tempat tidurnya yang sederhana.
“Bapak masih keluar sebentar mba, setelah ini pulang. Mba tunggu sebentar lagi ya,” katanya sopan.
Saat ini, Fansa beserta bapak dan ibunya tinggal disebuah rumah berbahan dasar bambu. Rumah berukuran sekitar dua kali empat ini hanya dilapisi penutup banner dan beratapkan terpal dan seng.
Halamannya pun diisi dengan beberapa ekor ayam dan serakan bambu, sisa kerajinan kurungan. “Pak Eko pekerjaannya membuat kurungan ayam,” terang salah seorang tetangganya.
Sementara di dalam rumah yang beralaskan tanah itu, Eko beserta isteri dan anaknya menggunakan peralatan keluarga yang sangat sederhana.
Kamar mandi yang juga berada di depan rumahnya itu tampak mendapat air dari saluran keluarga tetangga yang ada didwkat rumahnya, dan dibatasi dengan parit kecil yang penuh dengan sampah.
The post Kisah Eko, Bertahan Hidup dari Membuat Kandang Ayam appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2gCzgFl
0 comments:
Post a Comment