
MALANGTODAY.NET – Sejak Januari 2016, Indonesia sudah masuk dalam kancah global, Ekonomi Asean. Sudah tampak dengan jelas, banyak tenaga kerja asing yang kini masuk ke Indonesia dan mengisi berbagai posisi strategis. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah baru yang memang harus segara diselesaikan oleh pemerintah.
“Kita harus akui, masuknya Indonesia ke dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memang terlalu cepat karena kurangnya persiapan,” kata Anggota Komisi X DPR RI, Ir. H.M Ridwan Hisjam dalam program Today’s Dialouge bersama MalangTODAY.net beberapa saat lalu.
Pria ramah ini mengatakan, saat ini kurang lebih ada 15 ribu tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Gaji yang mereka dapat pun relatif lebih tinggi dengan berbagai posisi strategis. Sehingga, ini perlu diwaspadai kembali dengan cara meningkatkan lebih banyak lagi kualitas sumber daya manusia tenaga kerja secara nasional.
Perekrutan tenaga asing itumenurutnya kebanyakan memang dilakukan oleh perusahaan asing. Karena perusahaan asing yang kebanyakan berada di kota-kota besar Indonesia tersebut cenderung mencari tenaga yang mampu menggunakan bahasa asing secara lancar dalam memudahkan komunikasi.
“Karena informasi yang mereka butuhkan itu harus cepat, dan jika menguasai bahasa asing yang sama otomatis lebih menguntungkan. Jadi sumber daya manusia di negara kita harus dibenahi,” paparnya panjang.
Sementara para tenaga asing yang bekerja di Indonesia tampak tak memiliki kesulitan berarti. Dicontohkannya untuk sopir mumisalnya, yang dapat memanfaatkan layanan teknologi seperti GPS sebagai petunjuk arah. Artinya, dengan perkembangan teknologi yang dimanfaatkan dengan benar itu, tenaga asing memiliki peluang besar untuk berkiprah di Indonesia.
Mengatasi itu, lanjutnya, pemerintah akan menggenjot berbagai sektor melalui pendapatan visa. Di mana tahun depan, Indonesia menargetkan 12 ribu turis mancanegara untuk masuk ke Indonesia. Sementara pada 2019, sebanyak 20 ribu wisatawan asing ditargetkan masuk menikmati keindahan wisata yang ditawarkan Indonesia.
“Jadi selain memperkuat kualitas sumber daya manusia, pemerintah juga meningkatkan sektor pendukung lain yang memiliki potensi besar. Dalam hal ini devisa wisata yang sekarang masih menepati posisi empat untuk pendapatan devisa nasional,” urai Ridwan.
The post Ridwan Hisjam: ‘Indonesia Terlalu Cepat Masuk MEA’ appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2hlXF43
0 comments:
Post a Comment