
MALANGTODAY.NET – BPJS Kesehatan secara nasional kembali mengembangkan fitur pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile. Fitur teranyar yang dinamakan Mobile Screaning ini dibuat untuk menjangkau masyarakat agar lebih dini dalam meningkatkan kesadaran terhadap penyakit kronis.
Kepala BPJS Kesehatan KC Malang, Hendry Wahjuni mengatakan, dengan adanya aplikasi itu, maka peserta tidak harus datang ke BPJS Kesehatan ataupun fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan. Melainkan cukup melakukan skrining riwayat kesehatan hanya melalui fitur mobile tersebut.
“Riwayat kesehatan bisa langsung diakses, tanpa harus melakukan pemeriksaan secara manual,” katanya pada media dalam konferensi pers Launching Mobile Screening di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Malang, beberapa menit lalu.
Menurutnya, aplikasi BPJS Kesehatan sudah dapat di download di Play Store. Ketika hendak melakukan skreening, peserta dapat langsung registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan. Setelah terdaftar dan mengklik tombol log in, langkah yang dilakukan selanjutnya adalah memilih menu Scrining Riwayat Kesehatan.
Dari situ, lanjutnya, peserta akan diminta mengisi 47 pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah dikdap, riwayat penyakit dalam keluarga, hingga riwayat penyakit yang pernah diidap. Setelah terjawab, maka peserta akan mendapat hasil skrining riwayat kesehatan pada hari itu pula.
“Apabila peserta memiliki resiko rendah, maka akan diberi tips untuk menjalankan pola hidup sehat seperti latihan fisik minimal 30 menit,” tambahnya.
Namun apabila resiko yang dimiliki peserta dari hasil tes tersebut tinggi, maka yang bersangkutan akan mendapat nomor legalitas atau nomor skrining sekunder dan diarahkan untuk berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar untuk memperoleh tindak lanjut.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan, sepanjang 2016, BPJS Kesehatan telah melakukan skrining riwayat kesehatan kepada peserta JKN-KIS di seluruh Indonesia. Hasilnya, terdapat 702.944 peserta kategori diabetes melitus beresiko rendah, 36.225 peserta beresiko sedang, dan 651 peserta beresiko tinggi.
Sementara untuk kategori penyakit hipertensi, lanjutnya, peserta dengan kategori rendah sebanyak 632.760, kemudian 104.967 peserta beresiko sedang, dan 2.093 peserta beresiko tinggi. Selanjutnya pada kategori ginjal kronik, sebanyak 715.682 peserta didiagnosa memiliki resiko rendah, 23.307 peserta beresiko sedang, dan 831 peserta beresiko tinggi. Terakhir, untuk kategori jantung koroner, tercatat ada 680.172 peserta beresiko rendah, 57.692 dengan resiko sedang, dan 1.956 dengan resiko tinggi.
“Dengan adanya aplikasi ini, kami harap peserta JKN-KIS dapat lebih aware terhadap kesehatannya,” tutup perempuan berhijab ini.
The post Cek Riwayat Kronis, Peserta BPJS Kesehatan Kini Dapat Mengakses Hanya Lewat Smartphone appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2kPEnW2