Saturday, July 8, 2017

Canggih, Mahasiswa Ini Ciptakan Alat untuk Tekan Kematian Pedet


MALANGTODAY.NET – Sekelompok mahasiswa dari Politeknik Negeri Malang (Polinema) ini berhasil menciptakan sebuah alat canggih untuk menekan kematian pedet atau bayi sapi. Alat yang dinamai SI TOHIR, atau Sistem Monitoring Kelahiran Pedet Berbasis Raspberry Pi ini menjadi sebuah terobosan baru yang berpeluang menambah produk sapi lokal.

Pasalnya, kematian pedet atau bayi sapi di Indonesia ternyata lumayan tinggi. Hal ini mengakibatkan, Indonesia harus mengimpor lebih banyak lagi daging sapi untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara berdasarkan data yang dihimpun Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), permintaan akan daging sapi setiap tahunnya naik empat persen.

“Berangkat dari situ, maka kami bertiga berinovasi dengan membuat SI TOHIR ini,” kata salah seorang anggota pembuat Si TOHIR, Yusron Hamidi kepada MalangTODAY.net, Minggu (9/7).

Teknologi tersebut menurutnya dapat memantau atau mendeteksi ciri-ciri fisik sapi yang akan melahirkan dan memberikan informasi secara realtime kepada peternak. Uniknya lagi, SI TOHIR ini sangat mudah digunakan dan praktis karena dapat dipindah dan diperbanyak.

Selain itu, lanjutnya, inovasi terbaru itu juga mampu memberikan informasi berupa gambar, teks, maupun video kepada peternak sapi secara realtime melalui Telegram yang merupakan aplikasi messager yang dapat di pasang pada smartphone peternak.

Karena SI TOHIR ini merupakan gabungan dari beberapa alat dan sensor yang bertugas untuk mendeteksi ciri-ciri fisik dan perilaku pada sapi sebelum melahirkan. Alat ini mendeteksi suara, gerak ekor, dan pergerakan sapi yang selanjutnya akan di informasikan kepada pemilik.

“SI TOHIR ini dipasang pada ekor sapi dan dapat memberi informasi ketika sapi akan melahirkan,” tambahnya.

SI TOHIR ini menurutnya terdiri dari dua sub bagian, yaitu sistem yang berupa website SI TOHIR dan alat SI TOHIR. Website SI TOHIR sendiri digunakan untuk menginputkan data kawin dan perhitungan perkiraan kelahiran pedet dengan menggunakan kalender 21. Sedangkan alat SI TOHIR merupakan alat yang di pasang di ekor sapi terdiri dari sensor tilt yang digunakan untuk mendeteksi gerakan ekor sapi.

Sensor tilt tersebut, lanjutnya, dibantu dengan sensor imu yang disetting hanya membaca inputan gerakan ekor sapi dengan arah vertikal atau naik turun saja. Setelah seperangkat sensor tilt mendeteksi gerakan pada ekor sapi maka selanjutnya akan dikirim ke raspberry pi melalui bluetooth HC06.

“Kemudian sistem mengirim notifikasi pesan ke telegram pengguna berupa teks, gambar, maupun video,” jelasnya.

Dalam uji lapangan yang dilaksanakan di Desa Cepoko, Kecamatan Sumber Lawang Sragen, alat yang dibuat oleh tiga mahasiswa Polinema yaitu Pipik Lestari, Yusron Hamidi dan Tri Rahmawatiningsih, dengan Dosen Pembimbing Dr.Eng.Cahya Rahmad, S.T., M.Kom tersebut mendapat apresiasi dari para peternak.

Karena sebagian besar peternak mengaku terbantu dan berharap alat tersebut dapat diproduksi secara massal. Sehingga dapat memberikan keuntungan dan kemudahan bagi peternak. Sebelumnya, SI TOHIT ini merupakan hibah dana dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang juga berhasil lolos dan akan menjalani Monitoring Evaluasi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 30 pada 18-19 Juli 2017. (Pit/end)

The post Canggih, Mahasiswa Ini Ciptakan Alat untuk Tekan Kematian Pedet appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2uXPbT8

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment