Saturday, July 15, 2017

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Mulai Disebar ke Pelosok Negeri


MALANGTODAY.NET – Hadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) kembali bersiap meningkatkan kapasitas dan kompetensi para dokter. Tak hanya meningkatkan jam terbang, juga dilakukan upaya meningkatkan penyebaran para dokter spesialis di berbagai penjuru Indonesia.

Ketua PB PAPDI Prof Idrus Alwi menyampaikan, saat ini ada sekitar 30 dokter dari angkatan pertama yang disebar ke pelosok negeri. Diantaranya seperti Nunukan, Papua, dan NTT. Program tersebut pun baru saja dijalankan sejak awal tahun ini setelah keluarnya Perpres Presiden Joko Widodo pada November tahun lalu.

“Saya rasa sampai saat ini Indonesia masih dapat memenuhi jumlah dokter spesialis penyakit dalam. Karena sama sekali belum ada data dokter spesialis asing masuk,” katanya pada Wartawan, Sabtu (15/7).

Penyebaran dokter spesialis itu menurutnya merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan medis di tempat terpencil. Sehingga masyarakat tak perlu lagi khawatir dan takut untuk berobat di tempat yang jauh dari jangkauan.

Dia juga menyampaikan, ketika nanti akan masuk dokter spesialis penyakit dalam ke Indonesia, maka kemungkinan perannya hanya sebatas menukar pengetahuan. Sementara sampai saat ini, PAPDI melakukan beberapa pelatihan dan pembinaan bagi para dokter dalam meningkatkan kompetensinya.

“Semua dipersiapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi tapi juga kesiapan bersaing dalam era MEA,” urainya.

Menurutnya, dokter spesialis penyakit dalam yang disebar ke daerah pelosok mendapat intensif dari pemerintah pusat sebesar Rp 30 juta. Sedangkan dokter yang berada di perkotaan mendapat intensif sebanyak Rp 22 juta. Prof Idrus mengatakan kalau peraturan itu sudah diatur oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Jadi itu dana dari pusat,” tambahnya.

Ia juga menyebut adanya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dicanangkan pemerintah membuat PAPDI harus menekan defisit dengan menggandeng para dokter umum. “Selain tantangan MEA, JKN juga menjadi tantangan karena saat ini pemerintah defisit Rp 7 triliun,” jelasnya.

Lanjutnya, peningkatan kapasitas dokter umum, pasti akan berdampak positif yakni coast yang dikeluarkan lebih sedikit. Karena keluhan sakit pasien bisa diupayakan diselesaikan di level primer tanpa harus dirujuk ke level sekunder.

“Jadi kalau sudah parah, baru bisa dapat layanan tersier. Tapi kalau sakit ringan dilayani tersier, maka biaya yang dikeluarkan semakin banyak,” paparnya. (Yog/end)

The post Dokter Spesialis Penyakit Dalam Mulai Disebar ke Pelosok Negeri appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2vof4M1

0 comments:

Post a Comment