
MALANGTODAY.NET – Kelangkaan garam yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir di berbagai daerah juga dirasakan masyarakat Kabupaten Malang.
Pantauan MalangTODAY di Pasar Besar Kepanjen, sejumlah pedagang membenarkan bahwa memang terjadi kelangkaan garam.
Bahkan salah satu pedagang di Pasar Besar Kepanjen, Nanang mengatakan jika kelangkaan sudah terjadi selama setengah bulan yang lalu. Menurut Nanang kelangkaan tersebut diakibatkan karena sebagian petani mengalami gagal panen.
“Karena produknya tidak tersedia, baik garam beryodium dan garam grosok. Maka pedagang sembako memilih tidak menjual garam sama sekali,” ujar Nanang kepada MalangTODAY, Senin (24/7).
Selain itu, pedagang lainnya, Siti Mudmainah menambahkan bahwa garam asal Pandaan saat ini yang paling laku, karena stok garam lainnya sedang mengalami kekosongan. Tidak tanggung-tanggung Siti bisa menjual sebanyak 200 bungkus garam per hari yang berasal dari Pandaan tersebut.
“Sebagian penjual sembako mulai melirik garam beryodium merek daun yang dikulak dari Pandaan, karena tidak ada pilihan merek lain, maka warga juga membeli garam merek daun dengan harga per bungkus 3 ribu rupiah,” kata Siti ditemui dilapaknya di Pasar Besar Kepanjen.
Lebih lanjut, Siti berharap kedepan agar ketersediaan garam bisa kembali normal. Dan masyarakat pun tidak dibuat kesulitan mencari garam di pasar.
The post Garam Masih Sulit Ditemui di Pasar Besar Kepanjen appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2uPTOBN
0 comments:
Post a Comment