
MALANGTODAY.NET – Baru-baru ini mencuat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang dilakukan oleh perusahaan besar. Kabar PHK yang berhembus kencang belakang ini ialah PHK besar-besaran yang dilakukan oleh MNC Group, Soundcloud dan Hypermart.
Pemecatan terhadap sejumlah karyawan khususnya jurnalis Koran Sindo serta keputusan untuk menutup sejumlah kantor perwakilan (biro) Koran Sindo di sejumlah daerah mengundang perhatian banyak pihak.
Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh beberapa anak perusahaan MNC Group itu dinilai tidak profesional. Lantaran dilakukan secara sepihak tanpa adanya diskusi dengan para karyawan terlebih dahulu.
Yang membuat mantan karyawan MNC Group geram dan melapor ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) terkait surat PHK yang dikirim melalui via JNE sehari sebelum cuti bersama lebaran. Tak hanya itu, mereka juga melapor terkait uang pesangon yang tidak sesuai peraturan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Setelah mencuatnya PHK massal yang dilakukan MNC Group, kini berhembus kencang pemutusan sejumlah karyawan industri ritel. Hypermart dikabarkan sudah mulai melakukan PHK besar-besaran di seluruh cabangnya yang berada Indonesia.
Dikutip dari tempo, pengusaha ritel mengeluhkan omzet mereka yang turun dan berimbas pada pengurangan jam kerja hingga kegiatan PHK. Bahkan mereka pun sampai pesimis industri ritel bisa tumbuh positif dan double digit untuk tahun ini lantaran daya beli di sektor mereka belum membaik dan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tahun.
Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kegiatan industri ritel memang jauh dari stabil dan underperform.
Kemudian SoundCloud yang telah mengumumkan bahwa perusahaan telah merumahkan 173 karyawannya.
Perusahaan yang didirikan oleh Alexander Ljung dan Eric Wahlforss itu diketahui juga telah menutup dua kantornya di London dan San Francisco.
Dikutip dari liputan6, Alex Ljung mengungkap alasan pihaknya merumahkan ratusan karyawan karena krisis finasial.
Ia mengungkapkan perusahaan sudah menggandakan pemasukan pada 2016. Akan tetapi, pada kenyataannya mereka harus tetap butuh dana tambahan.
“Kami butuh dana tambahan serta dana untuk marketing, iklan, dan artist. Pemasukan dari subscription pun kami hitung. Untuk menyeimbangi, kami terpaksa harus merampingkan struktur organisasi,” kata Ljung.
The post Ketika Para Perusahaan Besar Lakukan PHK Massal, Apa Tujuanya? appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2sAicDl
0 comments:
Post a Comment