
MALANGTODAY.NET – Mengangkat potensi kopi lokalan Kota Batu, Batu Brewers Community menggelar kompetisi menyeduh kopi. Peserta akan menyeduh menggunakan alat seduh bernama Aeropress.
Bertempat di Roeang Sedoeh Rakjat, Jalan Sultan Hasan Halim Kota Batu, sejumlah 36 barista atau penyeduh kopi ikut meramaikan ajang bergengsi lokal Malang Raya ini, Kamis (13/7).
Pantauan MalangTODAY, para penyeduh tampak berkonsentrasi memaksimalkan kemampuannya. Hanya dalam waktu 15 menit, mereka harus mampu menyodorkan seduhan kopi terbaik di hadapan para juri.
Wahyu Eko Purwanto, mengatakan kompetisi ditujukan dalam rangka menyambut gelaran Indonesian Aeropress Championship (IAC) di Surabaya pada akhir bulan Juli mendatang,
IAC 2017 merupakan kompetensi bergengsi tingkat nasional, lomba penyisihan untuk wilayah Indonesia bagian timur, mulai Jatim hingga Papua.
“Jadi, lomba ini sifatnya pemanasan saja, tidak ada garansi sertifikasi pada umumnya,” paparnya kepada MalangTODAY, di sela penjurian, Kamis (13/7).
Selain itu, BAC merupakan rangkaian kegiatan edukasi bertajuk Rebak Kedaulatan. Rebak Kedaulatan sendiri, ialah giat seputar edukasi menyoal kopi dari hulu ke hilir, dari petani hingga jadi secangkir kopi. “Jadi tujuan utama kita lebih soal mengangkat potensi kopi lokal di Kota Batu dan Malang Raya,” tuturnya.
Tercatat jenis kopi yang digunakan dalam gelaran kompetensi, yakni kopi dari gunung Arjuna dan kopi dari lereng gunung Panderman.
Soal mekanisme lomba, terang Wahyu, merujuk pada sistem kompetisi tingkat internasional, World Aeropress Championship. Total 36 slot mulanya dibagi menjadi dua grup. Lalu, 3 slot/orang akan bertanding dalam babak penyisihan, dengan estimasi waktu 15 menit.
“Sistem gugur, satu ronde satu pemenang. Para pemenang dari masing-masing grup akan bertemu di babak final,” terangnya.
Ditanya soal kriteria penilaian, terang Wahyu, hasil seduhan kopi terbaik ada di tangan para juri. Adapun para juri melibatkan elemen beragam mulai dari petani, penyangrai kopi dan penyeduh kopi.
“Kami libatkan petani, karena dalam kompetisi mereka juga punya hak untuk berpartisipasi soal cita rasa kopi,” tegasnya.
Dijelaskan Wahyu, soal kriteria penilaian meliputi dari aftertaste, sweetness, acidity, body, flavour dan juga aroma.
“Enam elemen penting ini akan dikalibrasi bersama para juri. Meski tidak menutup kemungkinan, selera juga punya andil besar terhadap penilaian mereka,” pungkas owner kopi Pringgitan ini.(azm/zuk)
The post Mbois, Puluhan Barista Adu Kemampuan Racik Aroma Kopi Lokalan appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2uoxMGV
0 comments:
Post a Comment