
MALANGTODAY.NET – Pergerakan organisasi masyarakat (ormas) yang tidak berlandaskan pada Pancasila 100 persen ditolak dan dilarang tumbuh di Jawa Timur (Jatim). Dalam waktu dekat, peraturan daerah terkait ormas itu pun akan segera ditelurkan untuk dapat dilaksanakan disetiap wilayah Jatim.
Gubernur Jatim, Soekarwo mengatakan, sebelum turunnya regulasi dari pemerintah pusat terkait peredaran ormas yang tak berlandaskan pada Pancasila, Jatim sudah terlebih dulu membuatnya. Pada tahun 2014, juga muncul pelarangan ISIS dikawasan yang ia pimpin itu.
“Jadi dulu kami sudah adakan pertemuan dengan para tokoh agama, ormas dan akademisi yang memberi kesimpulan ISIS dilarang di Jatim,” katanya pada Wartawan belum lama ini.
Sementara tindakan yang dilakukan saat ini, lanjutnya, sudah dilakukan FGD untuk menelurkan perda pelarangan ormas yang tidak berlandaskan pada Pancasila. Artinya, komitmen untuk memberantas ormas yang hendak mendirikan negara lain selain NKRI akan ditolak.
“Tanggal 24 Juli besok, hasil FGD akan disampaikan,” tegas pria berkumis itu.
Sebagai pemimpin daerah, menurutnya Bupati, Walikota, dan Gubernur wajib menjaga keamanan dan ketertiban umum. Apaba ada indikasi konflik yang membahayakan, maka pelarangan memang harus dilakukan. Karena setiap daerah wajib mengambil sikap dengan tegas.
“Jika masih membandel, jelas akan kami serahkan kepada penegak hukum,” jelas Pakde Karwo.
Menurutnya, Pancasila sebagai landasan berbangsa tidak bisa diganggu gugat. Indonesia memikiki keberagaman dan kebhinekaan yang masih tetap bersatu. Ketika ada ormas yang menghendaki perpecahan dan membahayakan, maka sudah pasti akan ditindak tegas.
“Pancasila sudah harga mati, Jatim melarang peredaran Ormas yang non Pancasila,” pungkasnya.
The post Ormas Non Pancasila 100 Persen Dilarang Tumbuh di Jatim appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2uEJtsn
0 comments:
Post a Comment