
MALANGTODAY.NET – Menipisnya stok produksi sektor florikultura, mawar merah di Kota Batu membuat sejumlah usaha florist mengalami penurunan omset.
Seperti diakui Yuliati (40), warga Jalan Raya Brumbung, Desa Gunungsari, Bumiaji Kota Batu. Bersama ketiga pegawainya, ia merintis usaha florist dan supplier bunga sejak sekitar 2010 lalu.
Diungkapkan Yuliati, jumlah persediaan stok mawar merah dari petani desanya tentu sangat berpengaruh pada tingkat omset usahanya.
“Per hari omset kami biasanya bisa mencapai hingga Rp. 1,5 Juta, namun sejak dua bulan terakhir ini menurun drastis sampai Rp. 300 ribu,” ungkapnya kepada MalangTODAY, Minggu (13/8).
Sehari-harinya, Yuliati mengatakan, biasanya menerima stok mawar merah langsung dari petani sekitar desa Gunungsari. Namun, dikatakannya, kini stok petani turun hampir 80 persen.
“Biasanya kita dapat sampe 1000 tangkai, nah bulan ini turun drastis. Bulan ini cuma dapet 300-400 tangkai,” terang ibu beranak dua ini.
Hal ini dibarengi dengan tingkat pesanan bunga yang justru meningkat. Tak tanggung-tanggung, ia bisa mengirim bunga hingga Pulau Bali, Kalimantan, Jakarta, hingga Kupang,” jelasnya.
Untuk menutupi keterbatasan stok mawar ini, terkadang Yulianti membeli stok mawar dari sesama pelaku usaha florst. “Ya harganya lebih mahal mas, ndak sesuai omset harapan kita,” tandasnya.
The post Stok Mawar Merah Menipis, Omset Bisnis Florist Terjun Bebas appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2w2KbAg
0 comments:
Post a Comment