
MALANGTODAY.NET – Kota Malang dinilai masih memiliki berbagai permasalahan berkaitan dengan perekonomian. Berdasarkan analisa pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji-Edi (SAE), masalah utama yakni kemiskinan, pengangguan, izin usaha dan tata ruang pedagang kaki lima (PKL).
“Empat masalah ini perlu penanganan prioritas dari pemerintah daerah bersama wakil rakyat dan warga kota,” ungkap Sutiaji kepada MalangTODAY belum lama ini.
Baca Juga: Delapan Bulan Tanam Ganja, Warga Pakis Ini Akhirnya Ditangkap Polisi
Menurutnya, di Kota Malang ini tercatat sekitar 100.000 orang pengangguran. Data ini diperoleh pada akhir tahun 2017. “Pengangguran ini 25 persen dari jumlah usia produktif, antara usia 20-59 tahun,” sebutnya.
Belum lagi, lanjut dia, persaingan kerja ini diperberat dengan hadirnya para pendatang sebagai pekerja musiman pada sektor konstruksi, akomodasi dan makanan. “Saat ini kurang lebih ada sekitar 300.000 pendatang,” terangnya.
Menyikapi hal ini, paslon nomor urut 3 ini memiliki berbagai jurus untuk menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhn ekonomi. “Kami akan merajut berbagai potensi yang ada. Seperti meningkatkan keterampilan dan daya saing produk dan jasa, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui program Tri Prasetya,” paparnya.
Dari program itu, ada beberapa strategi yang ditawarkan seperti mengintegrasikan program-program SKPD, Menyediakan ruang promosi dan pemasaran terintegrasi untuk produk kuliner/seni/kerajinan (baik berupa pasar seni maupun ruang eksibisi/pameran), menyediakan pasar online dan konvensional di bawah pengelolaan pemerintah kota dan membangun pasar-pasar murah yang terjangkau oleh kalangan mahasiswa.
Sementara itu, untuk mendukung program ekspor, impor dan investasi, paslon SAE menyebut bahwa regulasi dan kebijakan pemerintah kota perlu dilakukan peninjauan kembali. Sebab selama ini, lanjut dia, masih dianggap memperlambat atau bahkan menghambat usaha.
“Yang perlu dilakukan yakni penataan kembali tata ruang wilayah secara komprehensif dengan tetap mempertimbangkan daya dukung lingkungan sekitarnya. Baik itu menata permukiman padat penduduk, usaha perdagangan berdasarkan zonasi jenis serta sifat produk barang dan jasa yang diperdagangkan,” ujarnya.
Baca Juga: Uritan Padi Organik Sederhana Kian Populer Diterapkan Petani
Disisi lain, yang tak bisa dikesampingkan saat ini adalah teknologi kreatif yang semakin berkembang pesat, terutama di kalangan anak muda. Saat ini saja, kata dia, terdapat 2.200 tenaga kerja dari 4.800 lulusan akademik di Kota Malang yang terserap dalam industri kreatif dari sub sektor aplikasi dan games.
“Sehingga perkembangan ini perlu mendapat ruang yang lebih bebas untuk dikembangkan. Karena gairah terjun ke dunia kreatif ini dipredikisi tumbuh 20 persen per tahun, seperti yang nampak selama Keluaran negara kasar (KNK) seperti animasi dan kuliner,” jelasnya.
The post Masalah Kemiskinan Hingga Tata Ruang PKL, Inilah Solusi Paslon SAE appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2IhxwNu
0 comments:
Post a Comment