Tuesday, April 24, 2018

Kenapa Sih, Makam Kuno Itu Panjang dan di Tempat Tinggi?


Pipit Anggraeni

MALANGTODAY.NET – Ketika berziarah ke beberapa makam yang berusia puluhan bahkan ratusan tahun, tentu kita akan banyak melihat jika makam tersebut selalu memiliki panjang yang lumayan, serta berada di ketinggian yang berbeda dibanding makam yang ada sekarang.

Terutama jika makam tersebut milik para tokoh penting dalam sejarah bangsa. Seperti Wali Songo maupun ulama, yang kebanyakan memiliki ukuran yang berbeda dan ditempatkan di dataran tinggi seperti gunung salah satunya.

Baca Juga: Sadis! Wanita Ini Dibunuh dan Digantung Terbalik Tanpa Kepala

Pengamat Budaya Kota Malang, Yongki Irawan menyampaikan, ada beberapa alasan mengapa makam milik para tokoh bersejarah itu memiliki ukuran yang panjang dan tinggi. Salah satunya adanya filosofi bahwa tempat yang tinggi diperuntukkan bagi mereka yang dihormati.

“Di Kota Malang, ada beberapa makam yang memang letaknya lebih tinggi dibanding makam pada umumnya. Seperti makam Mbah Honggo di kawasan Kayu Tangan salah satunya, yang memang memiliki gundukan lebih tinggi,” terangnya pada MalangTODAY.net belum lama ini.

Baca Juga: Yuk, Tebak Kepribadianmu dari Gambar Pertama yang Kamu Lihat! Kelinci atau Bebek?

Berdasarkan filosofi orang Jawa, pemakaman yang berada di tempat yang lebih tinggi itu merupakan lanjutan dari tradisi masa pra-islam. Selain itu, ada kepercayaan tanah di tempat tinggi memiliki nilai kesakralan.

Sementara pada tanah yang datar, biasanya susunan areal bangunan makam diletakkan dalam tiga halaman. Di mana semakin ke belakang bangunan akan semakin tinggi, sebagai upaya transformasi horizontal yang melambangkan kaki, lereng, dan puncak gunung.

“Seperti makam Presiden Soeharto yang berada di ketinggian, memiliki nilai bahwa yang meninggal merupakan orang yang dihormati,” tambah pria ramah itu.

Baca Juga: Menyibak Asal Usul Nama Kota Malang

Pola penempatan tersebut sebenarnya telah dikenal pada masa pra-islam. Dapat dilihat melalui punden berundak masa megalitik, bangunan percandian Hindu-Buddha di Gunung Penanggungan, candi Sukuh, dan sebagainya.

Sedangkan pada masa Islam, perkembangan pola-pola dan konsep tersebut akhirnya mengakar dalam kebudayaan masyarakat Indonesia, khususnya Jawa. Di mana ada kepercayaan yang menyebut jika makam menjadi tempat kediaman bagi yang meninggal dunia.


Reporter   : Pipit Anggraeni
Editor        : Dian Tri Lestari

The post Kenapa Sih, Makam Kuno Itu Panjang dan di Tempat Tinggi? appeared first on MalangTODAY.

https://ift.tt/2vFXtEf

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment