
MALANGTODAY.NET – Pasangan muda Hamid Rusdi (30) dan Ayu Eka (26) yang berdomisi di Jalan Pattimura, Kelurahan Temas, Kota Batu sempat terperanjat saat buah hatinya, Kiran Kinarian, didiagnosa dokter menderita Complete Atrioventricular Septal Defect (CAVSD) atau kelainan jantung bawaan. Penyakitnya itu menyebabkan perkembangan fisik Kiran harus terganggu.
Sebelumnya, mereka berdua tak memiliki dugaan ada kelainan jantung pada Kiran. Hingga kemudian mereka sadari saat detak jantung Kiran lebih cepat dari anak-anak seusianya. Ketika Hamid dan istrinya memeriksakan anaknya ke dokter, dokter mendiagnosa jika jantung Kiran bocor. Operasi jantung harus ditempuh jika ingin nyawa buah hatinya tertolong.
“Dari usia dua bulan menuju tiga bulan tetap 2,5 kilogram. Padahal saat lahir berat badannya sekitar 2,3 kilogram,” ujar Hamid beberapa waktu lalu.
Biaya operasi untuk Kiran memerlukan dana sekitar Rp200-300 juta karena faktor usia. Segala daya upaya dilakukan meski harus menanggung beban berat. Dengan kondisi keuangan yang serba terbatas membuat mereka bingung.
Hamid sebagai tulang punggung keluarga harus berjuang demi buah hatinya. Perekonomian keluarga ditanggung oleh Hamid sementara istrinya berhenti bekerja agar bisa merawat Kiran. Penghasilan Hamid yang berprofesi sebagai tour guide, per bulannya fluktuatif.
“Apalagi di rumah, hanya saya yang bekerja. Penghasilan tergantung dari banyaknya wisatawan,” papar Hamid.
Bantuan YJI untuk Kiran
Secercah harapan hadir saat ia disarankan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Batu agar bergabung dengan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Malang Raya yang diketuai Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko. YJI memiliki program membantu perawatan, pengobatan, operasi hingga akomodasi bagi penderita jantung sehat dengan keadaan ekonomi yang membutuhkan.
Setelah menjalani beberapa proses, akhirnya ia bergabung dalam YJI Malang Raya. Tak butuh waktu lama, Kiran langsung mendapat perawatan menjalani operasi pertamanya pada Juli 2018 lalu. Sementara untuk operasi kedua harus menunggu berat badan Kiran mencapai enam kilogram. Saat ini berat badan Kiran baru sekitar lima kilogram.
“Saya sangat berterima kasih dengan adanya program YJI. Jika tak ada YJI saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Jika penyakit jantung yang diderita Kiran lebih satu tahun, dia takkan tertolong lagi,” tukasnya.
Saat ini, Kiran telah menginjak usia 1,5 tahun. Jika berat badan Kiran mencapai enam kilogram, dia bakal menjalani operasi kedua kalinya di Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita (Harkit), Jakarta. Selama operasi, baik akomodasi dan transportasi dibiayai Pemkot Batu, sementara operasi akan dibiayai oleh YJI Pusat. (FAJ/sig)
The post Kisah Kiran, Balita Penderita Kelainan Jantung yang Dibantu YJI Malang Raya appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2TjWsMN
0 comments:
Post a Comment