
MALANGTODAY.NET – Ditangan terampil tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya ini, kulit pisang berhasil disulap menjadi alat penghasil listrik. Dengan memanfaatkan bakteri anaerob, pembusukan limbah kulit buah pisang ini pun dapat menghasilkan voltase sampai 1,5 Volt.
“Kedepan akan dirombak untuk menghasilkan lima volt, jadi bisa untuk mencash HP,” ungkap salah satu anggota tim ‘Gedang, Generator Listrik Dari Limbah Kulit Buah Pisang atau dise ut juga Mikrobial Fuellcell’, Chrisma Virginia.
Menurutnya, ide penelitian yang dilakukan bersama dua rekannya, Errel Prasetyo, dan Sang Aji Arif Setyawan ini berawal dari berkurangnya sumber daya alam minyak bumi sebagai sumber energi utama. Sehingga, perlu ada pengganti energi yang bisa diperbarui dan berkelanjutan. Sementara dipilihnya kulit pisang, karena potensinya yang besar dan bisa didapatkan kapan saja dan dimana saja.
“Konsep ini masih jarang. Biasanya yang diolah limbah cair, tapi kami olah limbah padat. Kulit pisang bisa didapat darimana pun, kan banyak industri keripik pisang dan penjual gorengan pisang,” kata Chrisma.
Chrisma menjelaskan, cara kerja alat tersebut sangat mudah. Pertama, kulit pisang dihancurkan terlebih dahulu dengan menggunakan mesin penghancur, hasil modifikasi yang dibuatnya sendiri. Sebelumnya, ia menggunakan cara manual, dengan menumbuk kulit pisang sampai menjadi seperti bubur.
“Kalau diblender, blendernya rusak, karena harus diblender tanpa air,” paparnya.
Kulit yang sudah halus seperti bubur tersebut, lanjutnya, kemudian dimasukkan dalam kotak reaktor atau bio chamber. Terbagi menjadi dua kotak yaitu anoda dan katoda. Pada tiap kompartemen terdapat elektroda. Pada anoda, diisi kulit pisang yang halus. Sedangkan kotak katoda diisi aquades. Prinsip kerjanya mudah, kulit pisang itu akan difermentasi mikroba dan menghasilkan elektron yang dialirkan dari anoda ke katoda.
“Yang harus kami kembangkan adalah jenis elektrodanya. Rencananya mau kami ganti grafit. Tapi dari isi pensil karena kita sifatnya recycle. Tapi ya kendala lagi karena kita juga harus memastikan kemurnian grafit itu. Kalau beli yang murni ya mahal, kan grafit itu termasuk bahan tambang,” papar mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan ini.
Karya ini menurutnya akan dilombakan dalam Olimpiade Sains Nasional Pertamina. Olimpiade ini dilakukan bersama ketiga tim lainnya yang juga berasal dari FTP UB.
The post Inovasi Baru, Mahasiswa UB Manfaatkan Kulit Pisang Untuk Hasilkan Listrik appeared first on MalangToday.Net.
http://ift.tt/2eVTkA4
0 comments:
Post a Comment