
PASURUANTODAY.NET, – Maraknya kejadian perampasan sepeda motor atau begal di wilayah Kabupaten Pasuruan, nyatanya membuat masyarakat resah dan geram. Hal ini terbukti, bila ada kejadian pelaku tindak kriminal yang tertangkap, maka selalu disebut begal! Sehingga mengundang massa untuk berkumpul dan siap menghakimi pelaku yang tertangkap.
Hal tersebut tentu saja membuat pihak kepolisian di jajaran Polres Pasuruan kewalahan. Karena harus bersusah payah menyelamatkan nyawa para pelaku dari tindakan main hakim sendiri oleh warga. Seperti yang terjadi pada Minggu (11/12/2016) lalu, 2 orang pelaku pencuri HP hampir saja tewas di massa di Dusun Balaipanjang, Desa Pandean, Kecamatan Rembang, bila tak segera dievakuasi oleh polisi.
Massa yang sudah terlanjur emosi akhirnya membakar sepeda motor milik 2 orang pelaku yang masih remaja itu. “Itu bukan pelaku begal, tapi nyuri HP, sudah dilimpahkan ke unit PPA,karena pelakunya masuk kategori anak-anak,” terang Kapolres Pasuruan, AKBP M.Aldian.
Begitupun yang terjadi pada Jum’at (16/12/2016) pagi tadi di Kecamatan Sukorejo, seorang pelaku pencurian hampir saja di massa karena dianggap sebagai pelaku begal. “Bukan pelaku begal mas, diduga akan melakukan pencurian didalam gudang selep beras,” jelas Kapolsek Sukorejo, AKP Wiksan. Polisi akhirnya berhasil mengevakuasi pelaku dari massa yang sudah mengepung gudang beras tersebut.
Menanggapi antusiasme masyarakat yang cukup tinggi untuk main hakim sendiri itu, Kapolres Pasuruan, AKBP M.Aldian menghimbau agar warga tidak main hakim sendiri dan mempercayakan sepenuhnya penanganan pelaku kriminal kepada aparat dan hukum yang berlaku. “Jangan main hakim sendiri! Itu tidak akan menyelesaikan masalah, malah bisa menambah masalah lainnya. Percayakan kepada kami,” tandas AKBP M.Aldian. (dwi)
The post Dianggap Begal, Warga Main Hakim appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2hUR7Fn
0 comments:
Post a Comment