
MALANGTODAY.NET – Sekitar 6.000 produk makanan dan minuman di seluruh dunia, terutama jenis minuman soda dan permen menggunakan Aspartam sebagai pemanisnya. Ya, Aspartam adalah pemanis buatan dengan aneka nama dagang komersial di pasaran, seperti Equal, Nutrasweet dan Canderel.
Secara kimiawi Aspartam tersusun dari 2 macam asam amino yaitu asam aspartat dan fenilalanin. James Schslatte, menemukannya pada 1965 sebagai sebuah hasil ujicoba yang gagal. Asam aspartat dan fenilalanin sendiri merupakan asam amino yang menyusun protein, selain juga sebagai senyawa penghantar pada sistem saraf (neurotransmiter).
Aspartam yang dikenal dengan kode E951 memiliki tingkat kemanisan hingga 200 kali daripada gula (sukrosa) biasa. Perusahaan kimia Monsanto memasarkan ke Amerika sejak 1981 dan masuk ke pasar Inggris pada 1982, seiring waktu telah dipasarkan ke seluruh dunia sebagai pengganti gula.
Saat ini telah diproduksi dalam berbagai bentuk, seperti cair, granular (butir), enkapsulasi dan tepung , sehingga dapat digunakan untuk berbagai bentuk dan jenis makanan maupun minuman. Khusus enkapsulasi bersifat tahan panas sehingga dapat digunakan untuk produk dengan proses suhu tinggi.
FDA (Food and Drug Administration) Regulatory Authorities, pada tahun 1981 memberikan persetujuan bahwa aspartam dapat digunakan pada beberapa jenis makanan dengan diawali sejumlah penelitian ilmiah yang menyatakan keamanan untuk dikonsumsi. Sebanyak 100 negara di dunia termasuk Indonesia (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), FDA, The Center For Disease Control, The European Commision’s scientific Committee on Foods dan ahli-ahli dari United Nation of Food and Agriculture Organization dan WHO tergabung .
Selain itu, FDA juga melakukan evaluasi terhadap pemakaian aspartam dalam makanan dan minuman sebanyak 26 kali sejak pertama kali disetujui penggunaannya. Bukti tersebut yang kemudian membuat FDA pada 1996 menyetujui penggunaan aspartam sebagai pemanis buatan yang dapat digunakan dalam semua makanan dan minuman.
Berulang kali penelitian dilakukan, bahkan lebih dari 100 kali sejak 1981. FDA sendiri tidak mengubah pendapatnya hingga saat ini, bahkan nyaris seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia menyetujui penggunaannya.
Namun sejumlah kalangan menilai adanya efek samping negatif dari aspartame, bahkan dengan berbagai dramatisasi tersebar secara luas. Disebutkan, sebuah percobaan pada seekor tikus dilaporkan dalam majalah SCIENCE Edisi Juli 2007, kadar Aspartame yang lebih rendah dari dosis yang dikonsumsi manusia sudah bisa menyebabkan kanker kelenjar getah bening (limfoma maligna) dan kanker darah (leukemia).
Otoritas Keamanan Makanan Eropa (European Food Safety Authority/ EFSA) pun kemudian menilai kalau kesimpulan aspartam penyebab kanker tidak didukung oleh sebuah data. BPOM sendiri menyatakan aspartam dikatagorikan aman berdasarkan Keputusan Codex Stan 192-1995 Rev.10 Tahun 2009. Codex Alimentarius Commision (CAC) adalah Lembaga Internasional yang ditetapkan FAO/ WHO untuk melindungi kesehatan konsumen.
Diolah Dari Berbagai Sumber
The post Mengenal Apa Itu Pemanis Buatan Aspartam appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2q6RXXj
0 comments:
Post a Comment