MALANGTODAY.NET – Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling bermakna adalah keluarga. Mutiara tiada tara adalah keluarga.
Adagium dari original soundtrack film keluarga cemara, harta berharga ini lambat laun semakin pudar. Keluarga tidak lagi menjadi harta yang berharga, melainkan bencana yang meradang.
Tak sedikit anak yang menderita akibat perlakuan orang tua. Tak sedikit pula yang tertekan dengan tuntutan dari orang tua agar anaknya bisa dalam segala hal, tanpa menimbang bakat mereka. Seolah orang tua adalah Tuhan yang menentukan masa depan anak.
Menanggapi akan hal ini Seto Mulyadi, Psikolog dan Penggiat Pendidikan Keluarga dalam seminar Harmonisasi Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat yang dilaksanakan di Universitas Negeri Malang mengatakan bahwa dalam mendidik anak orang tua tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada anak.
“Keluarga itu sekolah pertama untuk anak. Sehingga orang tua tidak boleh memaksakan keinginannya kepada anak, ini dapat berpengaruh pada mental anak saat dia dewasa nanti,” ucap Seto Mulyadi.
Ia menegaskan bahwa orang tua harus memahami bakat dan watak dari anak. “Setiap anak punya watak yang berbeda, begitu pula bakat. Jadi sebagai orang tua ikutilah apa yang diinginkan oleh anak. Ini hanya akan terjadi kalau orang tua paham watak serta bakat dari anak,” ujarnya
Saat ditemui oleh MalangTODAY, pria yang akrab disapa Kak Seto ini juga mengingatkan kepada orang tua, bahwa ketika perilaku anak semakin menjadi-jadi (nakal) maka yang dilakukan oleh orang tua pertama kali adalah menegur bukan menghukum.
“Kalau langsung menghukum anak tidak akan tau apa kesalahannya. Ini alasan kenapa harus menegur, biar mereka (anak) mengerti yang dilakukannya itu salah”, jelasnya.(sem/zuk)
The post Begini Pesan Kak Seto ke Orang Tua Dalam Mendidik Anak appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2tQWgao
0 comments:
Post a Comment