MALANGTODAY.NET – Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang mengklaim, kualitas udara di Kota Malang bersih dan tidak berbahaya. Karena jumlah pabrik dan industri rumah sangat sedikit di kota pendidikan ini. Lantas mengapa Malang dirasa masih membutuhkan alat ukur kebersihan udara?
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Agoes Eddy Poetranto mengatakan, dengan kualitas udara yang bersih, Malang masih membutuhkan lima alat ukur kebersihan udara. Karena tahun depan, penegakan hukum perlindungan udara sudah akan dilakukan.
“Alat yang akan ditempatkan di lima titik itu akan sangat membantu untuk penindakan hukum yang akan dilakukan mulai tahun depan,” katanya pada Wartawan belum lama ini.
Agoes menyampaikan, soaialisasi terhadap para pelaku usaha dan industri rumahan pun sudah dilakukan. Karena dampak kegiatan dari setiap pabrik dan industri akan terus dipantau untuk tidak mengurangi kualitas udara yang dimiliki Malang saat ini.
Dia menegaskan, kondisi udara di kota yang juga berjuluk sebagai kota kembang ini sangat bagus dan bersih. Hal itu dapat dilihat dari beberapa penghargaan yang sudah dan akan didapat Kota Malang terkait lingkungan hidup.
Paling baru, lanjutnya, September mendatang kebersihan udara Kota Malang akan mendapat penghargaan dari lembaga di Asia yang bergerak dalam bidang Clean Air Asia. Penghargaan tersebut didapat atas dasar penilaian yang sudah dilakukan lembaga kelas internasional itu.
“Penilaian sudah dilakukan, tapi sebelumnya tanpa memberitahukannya kepada kami terlebih dulu, dan kami tidak memanggilnya juga,” tambah pria ramah itu.
Sementara saat ini, Kementerian Lingkungan Hidup sudah memberi hibah alat ukur kebersihan udara yang dalam waktu dekat akan sampai ke Pemerintah Kota Malang. Rencananya alat tersebut akan ditempatkan di tengah-tengah kota terlebih dulu.
“Tapi dilihat nanti, akan diletakkan di mana,” tutup Agoes. (Pit/end)
The post Klaim Udara Bersih, Kenapa Malang Masih Butuh Alat Ukur Kebersihan Udara? appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2uIGVre
0 comments:
Post a Comment