
MALANGTODAY.NET– Prestasi lima mahasiswa asal Universitas Negeri Malang ini patut dibanggakan. Karena mereka memiliki kepedulian terhadap kaum petani dengan menciptakan mesin penebar dan penyemprot pupuk semi otomatis bertenaga surya. Mesin ini sangat membantu masyarakat terutama petani dalam melakukan pekerjaannya.
Sesuai dengan namanya, mesin ini memiliki fungsi penebar dan penyemprot pupuk dengan bantuan sinar matahari. Untuk masalah pupuk, ada dua jenis yang digunakan, yaitu padat atau urea dan pupuk cair. Karena ada dua jenis pupuk berbeda, maka komponen mesin ini juga berbeda pula.
Ketua tim, Farid Hasannudin menceritakan berbedaan komponen yang diperlukan sesuai dengan jenis pupuk yang digunakan. Untuk pupuk urea misalnya, menggunakan penampung pupuk yang disebut hopper. Sedangkan pupuk cari menggunakan tangki.
“Untuk pupuk urea menggunakan hopper dan yang cari menggunakan tangki. Sedangkan untuk cara kerjanya dengan energi dari matahari yang mengenai solar sel akan diubah menjadi energi listrik. Kemudian, energi listrik tersebut dapat mengaktifkan pompa wiper mobil dan motor listrik,” ungkap Farid.
Motor listrik inilah yang nantinya menggerakkan spreader. Spreader dapat berputar untuk menebar pupuk karena tersambung dengan roda mesin menggunakan v-belt. Sedangkan pada pupuk cair, energi listrik tadi akan mengalir ke pompa. Hal tersebut akan menyebabkan pupuk mendapat tekanan sehingga akan terdorong ke arah nozzle untuk penyemprotan.
Sebelum menggunakan mesin ini di lahan, operator (petani) harus mengatur volume pupuk yang dimasukkan penampung, jarak antar roda, menyalakan saklar pompa, motor listrik serta mengatur kecepatan motor pada PWM (Pulse Widht Modulation) controller. Baru setelah itu mesin siap diarahkan ke medan pemupukan.
“Untuk jarak lempar pupuk, dapat diatur dengan menyesuaikan kecepatan motor spreader dengan PWM controller,” jelas mahasiswa teknik mesin ini.
Operator pun bebas memilih ingin pupuk apa yang digunakan. Hal ini didukung dengan adanya saklar motor penggerak roda, pemutar spreader, dan pompa yang memiliki fungsi sendiri-sendiri.
Tanaman yang dapat dipupuk menggunakan mesin ini memiliki beberapa syarat. Diantaranya memiliki tinggi maksimal 30 cm dan jarak celah tanaman masih dapat dijangkau oleh jarak antar roda.
Farid bersama empat rekannya, yaitu Irfan Arnanda, Anwar Faishol Faridi, Andry Ariadi, dan Mohammad Tri Bahana Lazuardi menaruh harapan mesin penebar dan penyemprot pupuk bertenaga surya ini dilirik perusahaan pertanian untuk diproduksi secara massal demi kemajuan dunia pertanian Indonesia.
“Kedepannya diharapkan mesin ini dapat diproduksi secara massal untuk memudahkan pekerjaan para petani Indonesia. Bekerja sama dengan perusahaan dalam bidang pertanian untuk mewujudkannya,” tutup Farid.
The post Mahasiswa UM Sukses Ciptakan Mesin Pemupuk Bertenaga Surya appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2u58vAX
0 comments:
Post a Comment