
MALANGTODAY.NET – Selama beberapa minggu perbincangan mengenai penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen ternyata masih mendapat penolakan keras dari para petani tebu.
Ketua Umum Pusat Koperasi Petani Tebu Rakyat Jawa Timur, Muhammad Hamim mengatakan beberapa waktu para petani tebu yang berjumlah ribuan hendak melakukan demo ke Jakarta, namun hal tersebut bisa diredam dengan adanya dialog bersama Muhaimin Iskandar (Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa).
“Cak Imin sebagai penyambung lidah para petani tebu, sehingga hal tersebut bisa diredam. Pada H+2 lebaran kami berkeluh kesah kepada Cak Imin, akhirnya beberapa hari kemudian kami diundang Cak Imin untuk membicarakan hal tersebut, beliau mengatakan akan pasang badan dan membela para petani, karena memang PPN 10 persen ini sangat mengganggu petani,” ujar Hamim dalam konfersi pers di salah satu rumah makan wilayah Kepanjen, Sabtu (22/7).
Ia menambahkan, bahwa penerapan PPN 10 persen tersebut memang bukan kebijakan langsung dari pemerintah namun keputusan dari Mahkamah Agung (MA).
“Kalau PPN itu diterapkan maka petani akan rugi, per hektar itu berbeda-beda. Tapi kalau tidak akan merugikan petani, karena rata-rata petani kita itu lahannya dibawah satu hektar, maka kalau ada penerapan PPN petani akan menderita,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Hamim juga mempertanyakan komitmen pemerintah yang mencanangkan swasembada gula pada tahun 2019 mendatang. Pihaknya juga optimis bahwa pemerintah akan memasukan gula pada 11 bahan pokok yang tidak terkena PPN 10 persen.
“Kami meminta kepada semua elemen pemerintah agar membatalkan penerapan PPN ini, karena ini memang sangat memberatkan petani,” pungkasnya.
The post Penerapan PPN 10 Persen Petani Tebu Tetap Mendapat Tolakan Keras appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2vKyQBF
0 comments:
Post a Comment